Pertanyaan Anda sangat menarik. Jika ditinjau dari perspektif ilmu pengetahuan, alam dapat dilihat sebagai sebuah sistem yang bergerak antara kestabilan (order) dan kekacauan (chaos/disorder):
-
Dalam fisika dan kosmologi
-
Alam semesta tunduk pada hukum termodinamika, terutama hukum entropi. Entropi menyatakan bahwa sistem cenderung bergerak ke arah ketidakteraturan (chaos). Namun, di tengah kecenderungan itu, juga muncul pola keteraturan baru—misalnya terbentuknya galaksi, planet, dan kehidupan.
-
Jadi, alam tidak sepenuhnya stabil atau kacau, melainkan berfluktuasi di antara keduanya.
-
-
Dalam teori sistem dan kompleksitas
-
Alam digambarkan sebagai sistem non-linear. Artinya, dari “kebrantakan” (chaos) bisa lahir keteraturan baru.
-
Konsep ini dikenal sebagai “order out of chaos” (Prigogine), di mana ketidakstabilan justru menjadi sumber munculnya pola yang lebih kompleks.
-
-
Dalam filsafat
-
Sebagian filsuf berpendapat alam cenderung mencari keseimbangan dinamis—bukan stabil mutlak, melainkan keseimbangan yang terus bergerak.
-
Artinya, stabilitas dan kebrantakan adalah dua sisi yang saling melengkapi, bukan berlawanan mutlak.
-
👉 Jadi, alam tidak bergerak hanya pada kestabilan atau hanya pada kebrantakan, melainkan bergerak di antara keduanya. Ia kadang mencapai titik stabil, lalu terguncang menuju ketidakstabilan, yang kemudian melahirkan bentuk keteraturan baru.