Sabtu, 13 September 2025

Agency Theory

 Penjelasan ini membahas Agency Theory (Teori Keagenan), salah satu teori utama dalam literatur ekonomi organisasi, yang menjelaskan hubungan kerja antara dua pihak dengan kepentingan yang tidak sepenuhnya sejalan. Berikut adalah uraian ringkas dan sistematisnya:


🔹 1. Asal dan Tujuan Agency Theory

  • Diperkenalkan oleh Stephen Ross (1973).
  • Tujuannya adalah untuk menjelaskan dan mengelola hubungan antara dua pihak:
    • Prinsipal (principal): pihak yang memberi tugas (misalnya pemilik perusahaan, pemegang saham).
    • Agen (agent): pihak yang menerima tugas (misalnya manajer, karyawan).
  • Fokus utama teori ini adalah bagaimana merancang kontrak optimal yang dapat meminimalkan konflik kepentingan antar kedua pihak.

🔹 2. Asumsi Dasar Teori

Agency theory didasarkan pada asumsi bahwa manusia:

  • Mementingkan diri sendiri (self-interested).
  • Rasionalitasnya terbatas (bounded rationality).
  • Cenderung menghindari risiko (risk-averse).

🔹 3. Masalah Utama: Ketidaksesuaian Tujuan (Goal Incongruence)

  • Prinsipal menginginkan tugas selesai secara cepat dan efisien.
  • Agen mungkin:
    • Bekerja lambat demi kenyamanan,
    • Menghindari risiko,
    • Mengejar kepentingan pribadi (seperti gaji) daripada tujuan organisasi.

Hal ini menyebabkan incongruence (ketidaksesuaian tujuan), dan memperbesar potensi masalah keagenan.


🔹 4. Masalah Tambahan: Asimetri Informasi (Information Asymmetry)

  • Prinsipal tidak bisa sepenuhnya mengamati perilaku agen atau mengevaluasi kemampuannya secara akurat.
  • Dua jenis masalah utama muncul:

a. Moral Hazard

    • Agen tidak bekerja sebaik mungkin karena tahu kinerjanya tidak bisa sepenuhnya dipantau.

b. Adverse Selection

    • Agen menyembunyikan informasi atau melebih-lebihkan kemampuan saat rekrutmen, lalu tidak mampu tampil sesuai harapan.

🔹 5. Solusi: Desain Kontrak

Teori ini menyarankan dua jenis kontrak untuk meminimalkan masalah:

Jenis Kontrak

Karakteristik

Contoh

Behavior-based

Imbalan tetap tanpa memperhitungkan hasil langsung

Gaji bulanan

Outcome-based

Imbalan tergantung pada hasil kinerja yang tercapai

Komisi, bonus, atau saham karyawan (stock option)

🔁 Mixed contracts: Menggabungkan keduanya untuk mengurangi kelemahan masing-masing.


🔹 6. Strategi Tambahan untuk Prinsipal

Agar kontrak behavior-based tetap efektif, teori ini menyarankan:

  • Monitoring: Mengawasi agen secara langsung, misalnya dengan supervisor.
  • Kontrak berkala: Membuat kontrak yang bisa diperbarui berdasarkan kinerja.
  • Task programmability: Mendesain tugas agar lebih terstruktur dan terukur, sehingga kinerja lebih mudah diamati.

Kesimpulan

Agency Theory digunakan untuk:

  • Memahami konflik kepentingan antara pihak pemberi kerja dan pelaksana kerja.
  • Menyusun kontrak dan sistem insentif yang mengurangi dampak dari perbedaan tujuan dan asimetri informasi.
  • Mendorong efisiensi melalui monitoring, kontrak berbasis hasil, atau perbaikan struktur tugas.

 

0 comments:

Posting Komentar