Penjelasan ini membahas Agency Theory (Teori Keagenan), salah satu teori utama dalam literatur ekonomi organisasi, yang menjelaskan hubungan kerja antara dua pihak dengan kepentingan yang tidak sepenuhnya sejalan. Berikut adalah uraian ringkas dan sistematisnya:
🔹 1. Asal dan
Tujuan Agency Theory
- Diperkenalkan
oleh Stephen Ross (1973).
- Tujuannya
adalah untuk menjelaskan dan mengelola hubungan antara dua pihak:
- Prinsipal
(principal): pihak yang memberi tugas
(misalnya pemilik perusahaan, pemegang saham).
- Agen
(agent): pihak yang menerima tugas
(misalnya manajer, karyawan).
- Fokus
utama teori ini adalah bagaimana merancang kontrak optimal yang
dapat meminimalkan konflik kepentingan antar kedua pihak.
🔹 2. Asumsi
Dasar Teori
Agency theory didasarkan pada asumsi bahwa
manusia:
- Mementingkan
diri sendiri (self-interested).
- Rasionalitasnya
terbatas (bounded rationality).
- Cenderung
menghindari risiko (risk-averse).
🔹 3. Masalah
Utama: Ketidaksesuaian Tujuan (Goal Incongruence)
- Prinsipal
menginginkan tugas selesai secara cepat dan efisien.
- Agen mungkin:
- Bekerja
lambat demi kenyamanan,
- Menghindari
risiko,
- Mengejar
kepentingan pribadi (seperti gaji) daripada tujuan organisasi.
Hal ini menyebabkan incongruence
(ketidaksesuaian tujuan), dan memperbesar potensi masalah keagenan.
🔹 4. Masalah
Tambahan: Asimetri Informasi (Information Asymmetry)
- Prinsipal
tidak bisa sepenuhnya mengamati perilaku agen atau
mengevaluasi kemampuannya secara akurat.
- Dua jenis
masalah utama muncul:
a. Moral
Hazard
- Agen
tidak bekerja sebaik mungkin karena tahu kinerjanya tidak bisa sepenuhnya
dipantau.
b. Adverse
Selection
- Agen
menyembunyikan informasi atau melebih-lebihkan kemampuan saat
rekrutmen, lalu tidak mampu tampil sesuai harapan.
🔹 5. Solusi:
Desain Kontrak
Teori ini menyarankan dua jenis kontrak untuk
meminimalkan masalah:
Jenis Kontrak |
Karakteristik |
Contoh |
Behavior-based |
Imbalan
tetap tanpa memperhitungkan hasil langsung |
Gaji bulanan |
Outcome-based |
Imbalan
tergantung pada hasil kinerja yang tercapai |
Komisi,
bonus, atau saham karyawan (stock option) |
🔁 Mixed
contracts: Menggabungkan keduanya untuk mengurangi kelemahan masing-masing.
🔹 6. Strategi
Tambahan untuk Prinsipal
Agar kontrak behavior-based tetap efektif, teori
ini menyarankan:
- Monitoring:
Mengawasi agen secara langsung, misalnya dengan supervisor.
- Kontrak
berkala: Membuat kontrak yang bisa diperbarui
berdasarkan kinerja.
- Task
programmability: Mendesain tugas agar lebih terstruktur
dan terukur, sehingga kinerja lebih mudah diamati.
✅ Kesimpulan
Agency Theory digunakan untuk:
- Memahami konflik
kepentingan antara pihak pemberi kerja dan pelaksana kerja.
- Menyusun kontrak
dan sistem insentif yang mengurangi dampak dari perbedaan tujuan dan
asimetri informasi.
- Mendorong
efisiensi melalui monitoring, kontrak berbasis hasil, atau perbaikan
struktur tugas.
0 comments:
Posting Komentar