Inside Bureaucracy
(Anthony Downs, 1964)
Birokrasi masih memiliki stigma negatif walau birokrasi adalah institusi yang sangat penting di setiap negara, mereka membuat keputusan yang penting dalam mempertajam ekonomi, politik, sosial dan bahkan moral. Max Weber (sosiolog) adalah orang yang pertama kali mencetuskan konsep birokrasi dan berkembang menjadi teori organisasi, kemudian di tajamkan lagi oleh pandangan march dan simon, menghadirkan teori birokrasi bagi pembuat keputusan yang bertujuan untuk mencapai kemampuan memprediksi. Dasar teori birokrasi terus berkembang mulai dari dari traditional ekonomi dari Adam smith dan sampai pada ilmu politik yang ditulis oleh simmel, truman,n buchanan, tullock, rieke dan simon
Definisi
Organisasi adalah suatu sistem aktivitas koordinasi yang sadar atau upaya dari dua orang atau lebih yang secara eksplisit dibuat untuk mencapai tujuan akhir/maksud akhir. Birokrasi adalah salah satu contoh dari sebuah organisasi, secara harfiah Birokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa inggris bureau + cracy), diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, di mana lebih banyak orang berada di tingkat bawah daripada tingkat atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya sipil maupun militer.
Birokrasi memiliki 4(empat) karakteristik (Downs, 1965) yaitu:
Bentuk organisasi yang sangat besar, dengan bentuk piramida dimana bagian atas lebih sedikit.
Secara umum semua anggotanya adalah karyawan tetap, dan memperoleh hampir total pendapatan dari birokrasi, pegawai full time.
Dipekerjakan, dipromosikan dan ditahan secara teori melalui penilaian yang hasil kinerja nya bukan karena agama, ras, kedudukan sosial, atau sesuku atau bukan karena kedekatan dengan pimpinan politik yang berganti setiap periode.
Hasil pekerjaan tidak secara langsung dapat dievaluasi oleh pasar, bukan transaksi langsung apa yang saya berikan dan apa yang saya dapatkan.
Dari keempat hal tersebut timbul masalah-masalah dari birokrasi seperti:
Organisasi yang besar menghadapi masalah administrasi yang substantif.
Pekerja tetap memberikan rasa aman sehingga tidak terlalu tertekan dan tidak memaksimalkan diri karena keamanan kerja (birokrasi harus mampu bersaing dengan pasar kerja diluar).
Kebijakan personal tergantung dari aturan kinerja berarti tergantung dari atasannya untuk memperoleh promosi dibanding dari mereka yang dilayani, dan terkadang mereka lebih termotivasi untuk berperilaku mengejar promosi, hanya pada fokus mentaati aturan untuk promosi.
Tolak ukur keberhasilan output sulit diukur sehingga kinerja secara utuh tidak dapat dievaluasi melalui pasar.
Birokrat adalah mereka yang bekerja di birokrasi yang didefinisikan sebagai seseorang yang:
Bekerja di organisasi yang besar.
Sebagian besar penerimaan diperoleh dari bekerja di birokrasi dan waktu full di birokrasi.
Dipekerjakan, di promosikan dan dipertahankan paling utama dari kinerjanya.
Memproduksi hasil yang tidak dapat dievaluasi pasar.
Teori berdasarkan hipotesis utama:
Official (semua pegawai berusaha mencapai tujuan rasionalnya, dengan cara yang paling efisien , cost rendah, kapasitas terbatas dan keuntungan yang maksimal)
Official in general have complex set ketika dihadapkan pada tujuan-tujuan dan suasana yang kompleks antara individu dan dan lingkungan yang dilatarbelakangi oleh kekuasaan, pendapatan, prestige, keamanan, kenyamanan, loyalitas (ide, institusi dan negara), kebanggaan atas pekerjaan yang luar biasa, hasrat untuk kepentingan publik. Gambaran nya dapat dibagi kedalam beberapa kategori tertentu yaitu:
Purely self interest officials yaitu mereka yang termotivasi karena manfaat buat diri sendiri dibanding untuk kepentingan sosial, tipe ini terdiri atas:
Climber, yaitu mereka yang memaksimalkan kekuasaan, pendapatan dan prestige untuk tujuan pribadi, mereka mengejar porosi ke level yang lebih tinggi, meningkatkan status, jabatan dan posisinya, atau melompat untuk mendapatkan karir dan jabatan yang lebih baik
Conserves, mereka yang mencari keamanan dan kenyamanan, tidak mengejar jabatan asal di home base atau di bidang yang sama dan terjamin keluarga dan kepentingannya. Mereka merasa nyaman di zona nyaman dan takut akan perubahan karena dapat mengurangi kehadiran prerogatif mereka.
Mixed-motive official memiliki gabungan ketertarikan pribadi dan loyal altruistik, yang terdiri atas:
Zealots, yaitu setia tapi terbatas pada kelompoknya, mereka mencari kekuasaan dan mereka dapat memperbarui kebijakan sesuai dengan tujuan dan kepentingan kelompoknya.
Advocates, yaitu loyal kepada kebijakan yang luas bagi organisasi, memiliki dua kaki loyal kepada organisasi dan juga kepada masyarakat yang dilayani. mereka tidak mengabaikan kepentingan organisasi sekaligus tetap menampung serta memuaskan kebutuhan masyarakat luas yang di layani.
Statesman, yaitu loyal kepada masyarakat dan bangsa secara keseluruhan. Seorang yang idealis, mereka mencari kekuasaan untuk alasan altruistik, memiliki intrinsik yang tinggi untuk melayani masyarakat.
The Environment
Lingkungan tidak berpijak pada satu teori tetapi multi teori yang simultan. Sebuah dunia dimana banyak teori berjalan satu sama lain dan dasar dasar yang menggerakan tindakan adalah input atau informasi yang diperoleh. tetapi perolehan informasi memiliki kendala antara lain:
Informasi sangat mahal karena membutuhkan waktu, usaha dan biaya.
Pembuat keputusan memiliki keterbatasan kemampuan dan keterbatasan waktu berdasarkan data yang tidak semua terserap.
Walaupun beberapa kemungkinan informasi yang tidak pasti dapat dieliminasi, ternyata masalah yang penting ada di informasi yang tidak pasti tersebut.
sejauh ini institusi dapat berupa demokrasi, totalitarian, monarki, tradisional atau bentuk lain dari birokrasi yang lebih spesifik.
Hirarkis
Hirarkis yang melekat pada struktur birokrasi menurut max weber ada 4 ciri yang fundamental pada birokrasi yaitu:
Hirarki organisasi
Perluasan penggunaan aturan, aturan yang interpretasikan dari sudut pandang birokrasi sehingga meluas menurut pandangan birokrat misal UU yang diturunkan ke PP, Peraturan Menteri, Peraturan Dirjen atau SOP Kepala Kantor
Impersonality prosedur (berdasarkan prosedur), pelaksanaan kegiatan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan
Pegawai yang terspesialisasi
Tetapi weber mengabaikan ciri lain dari suatu organisasi yang sangat penting yaitu informal struktur dan komunikasi humanistik.
Kenapa birokrasi harus memiliki authority hierarkis? ada 2 alasan yaitu:
Untuk menset konflik yang tidak terelakkan yang muncul pada suatu organisasi yang besar, semakin besar maka semakin besar potensi konflik karena interpretasi dan pandangan subjek serta kepentingan masing-masing subjek dan kelompok akan semakin besar.
Perbedaan setiap bagian mempengaruhi cara pandang masing-masing bagian terhadap realitas dan stok informasi yang mereka miliki, sehingga menyebabkan perkembangan pola perilaku yang tidak konsisten dalam mencapai tujuan dasar yang sama. Maka dari itu perlu hierarkis, karena jika semua perbedaan pendapat dengan voting memunculkan ketidakefisienan, tingkat hierarkis level mengurangi ketidakefisienan yang terjadi. Selain itu kekuasaan untuk membuat penyelesaian konflik juga merupakan pilihan untuk dapat didelegasikan kepada sebagian kecil anggota organisasi pada level di bawahnya. Hierarkis juga memberikan efisiensi komunikasi karena jumlah perwakilan semakin kecil dan dianggap bahwa perwakilan ini memahami apa yg ada dibawahnya (prinsip representatif). Hierarkis organisasi juga penting karena kebutuhan komunikasi yang efisien, bahkan sekecil apapun komunikasi karena setiap orang memiliki karakter pandangan berbeda dengan orang lain.
Birokrasi harus memiliki mekanisme sendiri dalam meredakan konflik, beberapa konflik sering disebabkan karena pola perilaku dan keterbatasan sumber daya, kekuasaan untuk membuat penyelesaiaan masalah harus didelegasikan ke bawah. begitu juga seterusnya sampai ke bawah sesuai ukuran masing-masing level. Komunikasi dari atas ke bawah, dari level ke level berikutnya di bawah, proses trafic ini sering membuang-buang waktu, mengirim pesan ke bawah dan bawah kembali mengirim pesan kembali begitu seterusnya baik ke bawah dan ke atas, bahkan seringkali informasi-informasi yang diterima tidak relevan dengan pekerjaanya. Hierarkis pembagian akan menyeleksi bagaimana mana saja ke bawahnya yang perlu informasi, dan setiap komunikasi berbeda level akan memiliki karakter yang berbeda juga sehingga bias akan selalu ada, bagaimana dari pimpinan eselon 2 dengan [pengetahuan nya menyampaikan pada level eselon 3 begitu juga seterusnya. semakin berbeda bagian dari birokrasi menyampaikannya maka semakin sedikit detail informasi yang dia dapat proses.
jadi akan sangat lucu, informasi yang terserap sampai ke bawah relatif kecil dari yang disampaikan oleh atas, padahal di bawah mereka mengetahui secara luas seluk beluk masalah tapi informasi atau perintah dari atas selalu kecil yang diterima, sebaliknya pimpinan diatas mengetahui sedikit tentang apa yang masing biro aparatur kerjakan, bagaimanapun, tidak ada yang pernah tahu apapun tentang apa yang terjadi di birokrasi.
Ada banyak bentuk dari hirarki struktur yang paling signifikan adalah :
Tall hierarkis (dengan jarak kontrol yang sempit tetapi banyak level) atau Struktural, bentuk ini sering kali banyak terjadi konflik, heterogen, sangat specialis staf, high rate of internal technical innovation, dan organisasi yang komplek.
Flat hierarchies (dengan jarak kontrol yang lebar dan sedikit level) atau fungsional. flat hierarkis lebih tepat untuk organisasi yang sedikit konflik, lingkungan yang stabil, staf umum tidak terspesialisasi, anggota yang homogen.
Masalah komunikasi dan kontrol dalam birokrasi hirarkis
Masalah distorsi pesan
Bayangkan apabila sebuah organisasi yang terdiri dari ribuan pegawai, dan informasi dari ribuan pegawai itu diserap oleh tiap-tiap level, misal ribuan pegawai bc ada 100 kantor, dan dari 100 kantor ada 25 kanwil lalu laporan di jadikan satu lembar untuk diserahkan ke seorang decision maker, tentu informasi yang ada tidak terserap dengan baik apalagi tiap level memiliki distorsi yang berbeda-beda lagi.
Pada setiap level menurut Tullock ada kecenderungan tiap level untuk mengangkat nilai yang secara kepentingan level atau kelompok lebih berharga dan bermanfaat untuk kelompoknya masing-masing. Semua tipe official akan tergoda untuk mendistorsi informasi yang mereka loloskan dengan cara:
Dengan meminimalkan atau menemukan informasi yang tidak favorit bagi kinerja dan kemampuan mereka, serta melebih-lebihkan informasi yang menguntungkan mereka.
Dengan tidak menekankan informasi yang tidak membuat nyaman atasan mereka (menutup realitas agar kelihatan baik), terutama bagi kelompok-kelompok birokrasi climber yang ingin cari muka dan selalu tampil baik di depan atasan untuk mengejar promosi. Sementara Advocates dan Zealots lebih sedikit mengalami distorsi bahkan menjadi antagonize ke atasan mereka jika mereka melakukan mereka tetap akan melanjutkan ide mereka terhadap organisasi dan masyarakat walau mereka merusak kesempatan promosinya
Dengan menseleksi informasi yang merekaa lolos kan ke atas maka itu akan mengindikasikan bahwa kebijakan sekarang akan terus dilanjutkan (ada maksud tersembunyi dari kebijakan tersebut seolah-olah dianggap baik dan terus diberikan kesempatan untuk terus dikerjakan) atau dengan tambahan sumber daya yang dipilih untuk kepentingan pekerjaan tersebut.
Pada semua kasus, pegawai birokrasi sangat termotivasi untuk menekan semua informasi yang mengindikasikan bahwa fungsi mereka harus dihapuskan atau diberikan sedikit sumber daya. mereka harus dianggap penting dan kapasitas mereka cukup atau kurang karena ingin selalu meminta tambahan sumber daya, mereka enggan untuk mengatakan berlebihan atau mengatakan unit mereka cukup karena akan mengurangi sumber daya yang dimiliki.
sekilas, ada kemungkinan distorsi yang serius yang muncul dari 2 faktor:
Seorang superior bisa jadi menerima informasi yang lebih akurat dari sumber, dengan demikian dapat menelaah distorsi dari informasi tersebut.
Pegawai menyadari bahwa dia telah menerima informasi yang bias dari subordinatenya maka dari itu dia mengcounter bias dengan dirinya untuk menghilangkan efek dari bias tersebut
Mekanisme ini secara ekstrem masih lemah dalam birokrasi yang luas. Birokrasi atau publik sektor tidak memiliki ukuran yang yang objektif seperti pada sektor swasta, dan tentu akan sangat sulit bagi seorang superior membedakan antara laporan yang akurat dan distorsi yang disengaja.
untuk mengurangi distorsi karena bias, banyak dari atasan mencoba menghilangkan bias informasi dari bawah dengan mengeliminasikannya. sebagai contoh E level subordinat melebih-lebihkan kebutuhan untuk pendanaan, D level diatasnya bisa memperoleh keuntungan negosiasi ke atasannya di C level dengan menunjukkan bahwa bawahannya D level membutuhkan sumber dana lagi. Distorsi yang terjadi dari tiap-tiap level akan berpengaruh besar semakin ke atas akan semakin besar jurang distorsinya, pimpinan birokrasi dapat membatasi efek dari distorsi dengan beberapa peralatan sebagai berikut:
Ukuran yang objektif dari kinerja, dapat jelas dihitung dan dievaluasi misal jumlah masalah yang ditemui oleh bawahan (tidak melihat kualitas masalahnya), jumlah kata yang diketik sekretaris, atau jumlah dokumen yang dikerjakan (tidak melihat seberapa susah masing-masing dokumen hanya dilihat dari kuantitasnya saja).
Redundancies (pengulangan yang memiliki makna sama) melihat banyak laporan dan menganalisa mana masalah-masalah yang sering muncul dari laporan tersebut.
By-pass mechanisms, turun langsung ke bawah tidak melewati middle lagi. langsung dikonfrontir dengan petugas di lapangan serta masyarakat yang dilayani.
Use flat hirarkis, menyederhanakan struktur birokrasi menjadi flat birokrasi
Masalah distorsi langsung
Proses transmisi perintah atau informasi langsung dari atas ke bawah berbeda dengan dari bawah ke atas, informasi yang turun dari atas biasanya berbentuk instruksi/perintah, dan instruksi yang naik ke atas biasanya berbentuk laporan. Informasi yang turun dari atas oleh masing-masing level akan dibuat lebih spesifik atau di spesailiasi sampai ke bawah sedangkan informasi yang naik ke atas akan semakin tergeneralisasi ke atas. Pimpinan utama memberikan kebijakan umum dan selanjutnya di dekonstruksikan pada masing-masing level sampai pada level bawah yang lebih spesifik,
Pemimpin dapat mengembangkan alat kontrol untuk mengurangi kebocoran dari autoritas dengan cara sebagai berikut:
Standar kinerja yang objektif untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan mendorong pola perilaku produktif pada seseorang dalam melakukan pekerjaan (kompetensi pada jenis pekerjaanya).
Mengurangi keragaman tujuan diantara semua pegawai dengan rekrutmen yang selektif, intensive training, mengebangkan bidaya serta ideologi organisasi. sehingga pegawai relatif menjadi homogen, dan menjadi deviasi lebih sempit dan tujuan bersama akan lebih selaras.
Menggunakan semua anti distorsi yang digambarkan dalam analisis komunikasi sebagai perolehan informasi yang akurat tentang perilaku turunan pegawai dari apa yang di hasratkan, tapi hal ini bukanlah perkara yang mudah karena sulit bagi top leader mengetahui secara detail perilaku pegawai lower level dalam pencapaian tujuan.
Menciptakan kompetisi diantara berbagai bidang / segment birokrasi . kompetisi akan merangsang rival untuk berpikir cara baru yang terbaik untuk mencapai tujuan dinding hanya berserah semua pada top leader, rival juga mengembangkan kritik pada masing-masing performance
Down;s Third Law
“Unrestrained conflict shift power upward"
konflik dapat menciptakan peningkatan individu yang berkonflik'
Organisasi harus bisa untuk mengakomodasi informal dan minat individu dari anggotanya dan membuat tujuan organisasi tercapai dengan memanfaatkan tujuan anggotanya, tidak diragukan lagi banyak organisasi saat ini dapat memungkinkan meningkatkan proporsi usahanya nya secara langsung pada tujuan formal tanpa secara serius menegaskan tujuan anggotanya, dari analisis tersebut dapat disimpulkan:
a great deal dari perilaku organisasi tidak bisa sepenuhnya dikontrol oleh pimpinan. fokus pada segmen tertentu mengurangi fokus pada segmen lain. Tidak ada cara yang sempurna dalam mengatur organisasi birokrasi. sehingga perlu strategi memprioritaskan pada segmen yang penting serta memberi manfaat yang lebih besar.
Mengatur ulang, organisasi birokrasi cenderung untuk menyusun ulang are yang tidak terkontrol dengan baik dibanding secara signifikan menguranginy
Pimpinan organisasi cenderung menghindari atau takut dengan investigasi dari pihak luar, karena investigasi akan menunjukkan kelemahan-kelemahan dan perilaku yang tidak sesuai dengan aturan formal
The objektif dari menghilangkan semua sampah dari birokrasi adalah tidak mungkin dan tidak diinginkan. itu tidak mustahil karena tidak ada manusia dalam organisasi pernah memilih mendekati 100% dari usaha untuk mencapai tujuan formal secara langsung, tidak mungkin seseorang benar-benar bekerja 100% sesuai formalitas organisasi yang ada, sampah disini adalah perbuatan yang tidak efisien misal komunikasi double, laporan dobel atau pekerjaan yang tidak efisien, dan yang paling sulit adalah membedakan mana itu sampah atau bukan sampah
dinamik dari birokrasi : Their Life cycle
Bagaimana birokrasi datang menjadi sekarang
Birokrasi tidak lahir tapi diciptakan, penciptanya biasanya Zealot yang sangat terobsesi tentang ide dan usaha mencari kecukupan dari ide nya untuk dapat dilaksanakan. Ide baru ini muncul spontan aja layakan molekul hidrogen di alam bebas. teori of cosmology dan tidak setiap Zealot sukses membuat organisasi, sukses hanya diperoleh jika ide ,sitasi dan waktu didukung dan menyatu dengan lingkungan.
birokrasi secara normal dibuat oleh seorang zeolus dengan mengikuti 4(empat) cara yaitu:
Kharisma yang konsisten, karismatik leader dan pengikut utamanya yang setia yang merubah menjadi organisasi.
Memisahkan dari organisasi yang sudah ada, mungkin pada awalnya zealous berada pada anggota organisasi yang yang sudah ada, kemudian memiliki ide yang berbeda da suksess memisahkan diri dari organisasi sebelumnya untuk mendukung ide yang baru.
Perkembangan kewirausahaan , group zealous yang pada dasarnya berada di luar organisasi kemudian mendapat dukungan yang cukup dari idenya untuk membuat design birokrasi yang membawanya membangun organisasi.
Menciptakan sesuatu dari ketiadaan, dengan kekuatan anggota dan dukungan sosial memahami kebutuhan dari organisasi dalam menyelesaikan kepastian fungsi. Selama periode ini, pemimpin konsentrasi atas usaha pembentukan fungsi seefisien mungkin sehingga mereka dapat mendemonstrasikan kepada klien mereka bahwa mereka mendapat support yang cukup. dengan kata lain mereka secara kuat berorientasi untuk menyelesaikan formal tujuan dari birokrasi.
Efek dari Penuaan Perilaku Birokrasi
Birokrasi akan belajar tampil dengan fungsi yang disetujui secara efisien, efeknya adalah menciptakan tambahan kapasitas tanpa menambah sumber daya sehingga harus kreatif dan efektif untuk meningkatkan produk layanannya.
Birokrasi menyempurnakan lagi peraturan-peraturannya semakin banyak pengalaman yang diterima semakin dapat untuk menciptakan peraturan yang siap menghadapi berbagai situasi.
Tujuan birokrasi pada level pimpinan cenderung bergeser menuju pemeliharaan dan penyebaran pandangannya. Hal ini terjadi karena organisasi yang besar dan terus berkembang dan aturan bergeser dari atensi menjadi administrasi.
Hal yang penting dari tipe pegawai dalam birokrasi cenderung bergeser. the zealous yang mendirikan menurut kekuasaan dan pengaruh karena zealot biasanya miskin administrasi sejak secara fokus konsen pada isu penting dan terlalu bias ketakutannya atas kebijakan untuk menempatkan internal konflik secara terpisah, converse cenderung untuk mendapatkan tambahan kekuasaan dan prestise karena mereka adalah administrator yang baik dan lebih flexible terhadap perubahan tujuan organisasi. ketika birokrasi menghadapi pergeseran lingkungan yang begitu cepat maka climber dan advocate cenderung maju ke depan karena mereka lebih inovatif.
Yang tua dan yang besar , birokrasi menjadi subjek yang inersia atau lambat bergerak (efek tua dan besar), hal utama dari organisasi yang besar adalah besarnya biaya yang dikeluarkan dalam membuat peraturan, kebiasaan dan prosedur dan inter-personal network dari kewenangan komunikasi. organisasi yang besar lambat terutama bergerak menghadapi perubahan karena rentetan prosedur yang mengikutinya.
Fungsi birokrasi cenderung melebarkan jangkauan, jika kepentingan dari fungsi sosial meningkat dan jatuh, birokrasi cenderung untuk mengambil fungsi baru agar dapat memelihara kekuasan, pendapatan dan prestise. Birokrasi menjadi inersia karena terlalu besar, ada gap aspirasi yang muncul dari top leader dan lower rank di asn birokrasi, dimana pemimpin menjadi bahkan lebih dari keinginan untuk menggeser tujuan untuk memperoleh keuntungan dari sumber, mereka dengan keras dan sulit untuk membuat bawahannya mengikuti dan mengadopsi pola baru berperilaku sehingga top leader di birokrasi yang sudah tua menjadi seperti tahanan dan inersia pada operasionalnya.
Accelerator dan Accelerator Effect
jika birokrasi sebagai fungsi sosial tiba-tiba meningkat dan menjadi penting, birokrasi pada umumnya diberikan tambahan sumber daya oleh masyarakat untuk berubah menghadapi tuntutan dan tantangan yang terjadi. Perubahan di dalam birokrasi tersebut menciptakan kesempatan untuk promosi dan memaksa secara konstan merubah organisasi karena ketidakpastian hari ke hari dikarenakan pertumbuhan yang cepat. Kondisi ini akan cenderung menarik bagi climbers dan mengusir conservers. Pada akhirnya climber di birokrasi meningkat terutama pada posisi yang tinggi. Ketimpangan antara climber dan conservers akan semakin terasa dan pertumbuhan ini terjadi tidak normal karena kalah bersaing antara para pegawai. Para climber berhasil naik di posisi tinggi sementara conservers jatuh.
Climber orangnya inovatif dan kreatif dapat beradaptasi dengan perubahan. Akselerasi pertumbuhan menimbulkan efek yang cenderung perlu tahan karena:
Perkembangan birokasi yang tidak seimbang cendrung membangkitakan lebih banyak antagonism dari luar birokrasi yang terinvasi
Pertumbuhan cenderung pada luar kutub yang pada dasarnya meningkatkan pada kepentingan fungsi sosial. maka society berhenti memberikan lebih banyak sumber daya.
kegagalan untuk memelihara pada level yang sama dari talent yang tumbuh besar, sehingga tidak dapat menjaga hasil produk yang tinggi yang pada dasarnya membantu untuk memenangkan lebih banyak sumber.
kebanyakan anggota yang berbakat harus menentukan lebih banyak administrasi yang mengurangi caliber mereka pada kinerja yang terlihat dalam sosial.
akselerator dan declarator pada prinsipnya mengindikasikan perubahan pada kuantitatif dimensions dan juga pada kualitatif
Mengapa Birokrasi Mencari Perluasan
Pertumbuhan yang cepat pada organisasi dapat menarik lebih banyak personil yang mampu dan lebih muda menahan pegawai competent.
Ekspansi pada organisasi secara normal juga menyediakan pemimpin dengan peningkatan kekuatan, pendapatan dan prestise padahal mereka mendorong pertumbuhan kecuali jika mereka conservers
Pertumbuhan cenderung mengurangi internal konflik pada organisasi dan membuat anggotanya meningkatkan status personalnya tanpa menyebabkan yang lain jatuh
Peningkatan ukuran organisasi mengembangkan kualitas dan penampilannya dan kesempatan untuk bertahan
Karena tidak ada yang melekat apa dan untuk apa yang terlibat dalam birokrasi aktivitas membuat petugas untuk menimbang marginal return dari apa yang telah mereka habiskan melawan marginal cost.
kebanyakan pemerintah bertanggung jawab menghabiskan uang dalam pelayanan tetapi tidak untuk meraih keuangan. Penerimaan dari pelayanan birokrasi secara umum memperoleh lebih sedikit dari yang mereka keluarkan. Padahal secara natural tekanan dari pemerintah memberikan mereka semi free god secara kontras pembayar pajak membayar pajak mereka tapi tidak menguntungkan mereka secara langsung. Pusat agensi kesesuain harus bisa merespon secara berat pada masing-masing birokrasi dan client utamanya untuk menentukan layanan yang sebenarnya. Birokrasi pemerintah pada akhirnya memperoleh sumber yang berat keterpaksaan dibanding transaksi sukarela.
Practical Application of Theory
Pembuat keputusan memiliki 2(dua) tujuan utama yaitu:
Untuk mampu memahami yang lebih baik dalam operasional birokrasi
Untuk mampu membuat prediksi yang lebih akurat mengenai tingkah laku birokrasi
internal emenet dan aspek dari fungsi birokrasi