Ringkasan Buku
Handbook of Ethnography.London: Sage, 2001.507 pp
Paul Atkinson, Amanda Coffey, Sara Delamont, John Lofland and Lyn Lofland
Book Review
penelitian etnografi
Buku Lain-lain
Handbook of Qualitative Research, edited by Norman Denzin and Yvonna Lincoln in1994,
Ethnography after Postmodernism, by Jonathan Spencer
Postmodernism, Post-structuralism and Post (critical) Ethnography: of Ruins, Aporias and Angels, by Patti Lather, neither of which is very good in tackling the issues
Sumber konflik yang terjadi antara post strukturalis dan post modern yang didekonstruksi ke dalam metodologi dan praktek dari etnografi . Tidak dapat terelakkan lagi bahwa etnografi akan menjadi arena peperangan antara post strukturalis dan postmodern melawan konflik yang menyerang pencerahan ethos dari rasional, objektif dan ilmu pengetahuan sosial. Apa yang mengejutkan bahwa etnographer sendiri yang berpotensi merusak praktik mereka sendiri dalam penelitian etnografi. Pertama dalam ilmu social dan budaya antroplogi, peneliti etnografi meragukan dua hal yaitu mereka mengkritik perwakilan etnografi dari realitas sosial, yang meragukan text etnografi dan pertanyaan dari suara penulis yang digunakan. Mengkritik gagasan seperti reliabel dan validitas yang telah dilegitimasi di masa lalu.
Denzin dan lincoln menggambarkan keraguannya sebagai dua kritik terhadap etnografi yaitu representasi (apakah studi etnografi benar-benar mewakili budaya yang digambarkannya) dan Legitimasi. Tidak adala penelitian etnografi secara substantif bebas nilai dan benar-benar mewakili suara budaya tersebut baik dari metode, data, text dan kehadiran peneliti.
Etnografi secara sempit sering diartikan sebagai metode pengumpulan data melalui pengamatan partisipasi, unobtrusive measure, analisis dokumen, studi tentan bahasa asli yang natural, wawancara mendalam, tujuan yang mengexplore arti sosial dan perilaku dalam lapangan yang spesifik atau setting yang memberikan makna yang penting dan kontext, sehingga sangat jelas etnografi adalah metodologi yang simultan atau pandangan yang mengandaikan teori dan filosofis framework untuk memahami perkembangan dari pengetahuan.
Model penelitian telah menyebar dari sosial dan budaya antropologi, yang datang dari semboyan kolonialisme yaitu gold, glory dan gospel dan akhirnya berkembang demi mendukung imperialisme di daerah baru agar dapat memahami dan mengetahui titik penting dari budaya setempat agar dapat mencapai tujuan secara efektif
Etnografi sebagai pilar dan perkembangan intelektual
berbagai perkembang metode penelitian etnografi dipelopori oleh intelektual antara lain : British social anthropology (Macdonald), the Chicago School of sociology (Deegan), the community studies tradition (Brunt), and beberapa penerjemah sosiologi tradisional seperti ethno-methodology (Pollner and Emerson), phenomenology (Maso), grounded theory (Charmaz and Mitchell) and symbolic interactionism (Rock), British social science around the Second World War (Stanley), semiotics (Manning)
Orientalisme adalah suatu studi yang dikembangkan oleh sarjana barat dalam mempelajari budaya timur dengan kata lain barat menyebut budaya timur adalah asia wilayah asia. Pemahaman ini berkembang dalam masa penjelajahan eropa menemukan sumber baru, contoh perbincangan etnografi yang disampaikan melalui cerita traveller, novel dan perwakilan lainnya yang terbentuk.
Kontribusi etnografi ke beberapa bidang antara lain:
Michael Bloor writes on ethnographic studies of health and medicine,
(Dick Hobbs, Alison James) yang menangkap studi ini untuk memahami bidang-bidang lain
Studies in educational settings (Gordon, Holland and Lahelma)
industry and work (Smith)
Menengai social studies of science and technology (Hess)
Communication (Keating).
Beberapa Penelitian Etnografi digunakan dalam aplikasi yang lebih unik seperti:
Ethnographic studies of photography and film (Ball and Smith)
material culture (Tilley) and
cultural studies (Van Loon).
Penggunaan metode etnografi ini sangat membantu dalam bidang seperti kepolisian, Kejahatan, agama, profesi dan kesejahteraan sosial. Teknik pengumpulan data dijelaskan oleh pakar-pakar seperti
participant observation (Emerson, Fretz and Shaw),
interviewing (Heyl),
life histories (Plummer) and
narrative analysis (Cortazzi).
Sebagian fokus pada isu-isu seperti:
research ethics (Murphy and Dingwall),
feminist ethnography (Skeggs) and
computer-assisted qualitative data analysis packages (Fielding).
tetapi ada juga yang fokus pada isu yang tidak biasa seperti Mieczkowski menulis very postmodern style about the role of drama as performed research,
Cerita:
Gagasan Snouck Hurgronje, ketika pemerintah kolonial marah karena biaya yang sangat besar adanya pesta rakyat terutama pada saat lebaran idul fitri, melalui metode etnografi yang disusun oleh Snouck Hurgronje, maka dengan tegas snouck hurgronje melarang keputusan gubernur jenderal tersebut karena akan berdampak besar dan dapat meletupkan peperangan yang biayanya akan jauh lebih besar
0 comments:
Posting Komentar