Sabtu, 24 September 2022

The Institutional Dynamics of International Political Orders

The Institutional Dynamics of International Political Orders 

James G. March and Johan P. Olsen


Introduction

Politik internasional dibuat, dipelihara, diubah dan diabaikan. perkembangan dan perubahan tatanan sosial, bagaimana mengelola politik internasional dengan baik, stabil, berkembang ke arah mana?


Perubahan dan Keberlangsungan Tatanan Internasional

Dalam setiap periode selalu ada perubahan politik internasional, kadang baik bahkan bisa memburuk. 


The Westphalian Order of Nation-States

Perjanjian Westphalia (1648) sebagai refleksi dan diproklamirkan sebagai konsep dari politik internasional. pengakuan wilayah dan mengakui kedaulatan yang terjadi di eropa mengakhiri perang yang berkepanjangan karena selisih paham tersebut.


Perubahan Kontemporer dalam Tatanan Nasional

Suatu bangsa tidak akan pernah statis dan akan selalu berubah, perubahan semakin cepat dengan meningkatnya transportasi dan komunikasi, ada 3 jenis perubahan tatanan sosial negara yaitu pertama perubahan batas negara, penggabungan ataupun perpecahan negara dan akan merubah-rubah teritorial maupun pengaruh dari negara-negara lain. Kedua peningkatan perpecahan dan pemisahan, perbedaan kelas sosial dalam suatu negara seperti ethnic, agama, bahasa, wilayah, fungsi dan kelas sosial  telah membentuk solidaritas dan berada pada batas2 negara, bisa jadi karena kesamaan dengan negara tetangga daerah perbatasan-perbatasan ini memiliki kesamaan multikultural dengan daerah negara lain, penyatuan solidaritas ini dapat memperkeruh lepas wilayah. Ketiga peningkatan koneksi internasional maupun nasional dan tantangan dari dominansi internasional yang monocentric, hierarki dan negara kesatuan. Autonomi dan kedaulatan memberikan dampak fundamental pada keamanan, peraturan, migrasi, ekologi, kesehatan, budaya.

Halangan institusi yang menghambat interaksi antara daerah atau wilayah semakin lemah bahkan dihapuskan, membuat integrasi semakin mudah. adapun dampak negatif termasuk relaksasi batas dan halangan untuk bertukar, beberapa ekonomi, budaya dan transaksi intelektual telah membentuk link menyeberangi batas negara karena kemudahaan komunikasi, transaksi dan perjalanan antar batas wilayah.

Intergovernmental dan supranational institusi termasuk birokrasi, pengadilan, parlemen dan komite terkait telah mengembangkan point-point penting dalam menghadapi tantangan tersebut dan membuat sistem peraturan dan identitas. Institusi yang terhubung dalam struktur berbagi norma dan harapan yang berdampak pada otonomi daerah dan membuat semakin sulit memelihara perbedaan yang tajam antara kebijakan luar negeri dan domestik. Hal ini terjadi karena saat ini batas-batas wilayah semakin kabur, masyarakat semakin universal budaya semakin global, etika pun juga sama menyebabkan tidak ada lagi batas-batas yang jelas mengenai masyarakat suatu daerah.


Memahami dan Mengantisipasi Perubahan Tatanan Politik

Teori dalam perkembangan politik  mencoba untuk memahami dan mengantisipasi tatanan dalam politik. Beberapa teori menduga bahwa perubahan tatanan tersebut datang dari d'sign niat. Perubahan tatanan politik internasional juga berdampak pada perubahan tatanan nasional. Konsekuensi meliputi ekonomi, globalisasi, teknologi, migrasi besar, perubahan material dan kekuatan politik, perubahan kemampuan militer. Perkembangan tatanan politik internasional beranggapan bahwa pertumbuhan, adaptasi, elaborasi, kooperasi, konflik dan kompetisi diantara para politikus memimpin kepada tatanan politik baru.

Sejarah masa lalu memberikan sumbangsih atas perubahan yang terjadi, hampir semua orang setuju bahwa perang, penaklukan, pekerja asing akan berkontribusi secara signifikan dalam mengelaborasi dan memodifikasi tatanan politik internasional seperti yang terjadi di masa lalu. Political actor dan pemimpin karismatik dapat merubah tatanan politik tersebut. Gagasan intuitif seperti minat, kekuasaan, dan kebugaran lingkungan membutuhkan pertimbanga elaborasi, kualifikasi dan suplement untuk menyediakan banyak pertolongan dalam memahami politik internasional.

Memahami bagaimana institusi di bangun, bagaimana cara kerja, bagaimana munculnya, cara memelihara, cara mereka berkontribusi dalam memahami kehidupan politik internasional. Pemahaman terhadap sebuah institusi dapat diperoleh dalam old institutionalism dan new institutionalism


Perspektif Institusi

Institusi dalam berbagai macam konteks sulit untuk diprediksi, aturan institusi hanya dapat berjalan stabil pada subjek tertentu dan dalam periode waktu tertentu. Praktik dan aturan yang ditanamkan dalam struktur institusi akan diinterpretasikan  dan dijelaskan dan dilegitimasikan dalam identitas tertentu dan tentu menekan individu untuk bernegosiasi dengan aturan institusi agar dapat dengan tepat dilaksanakan dengan mensosialisasikan ke individu berikut reward dan sanksi agar individu menjaga perilakunya.

Prosesnya dengan mensosialisasikan ,melabelkan, dan merutinkan pelaksanaan. pendekatan institusi ini akan menekankan aturan institusi ke dalam aktivitas manusia dalam organisasi, tatanan sosial dan masyarakat.


Isu: Dasar tindakan

Hal pertama menjadi dasar perilaku manusia adalah interpretasi manusia tersebut terhadap suatu hal. Satu sisi tindakan tersebut dikendalikan oleh logika untuk mengantisipasi dampak yang akan datang dan preferensi sebelumnya. disisi lain ada yang melihat dasar tindakan adalah dikendalikan oleh logika kelayakan/kepatutan dan rasa dari identitas, tapi kebanyakan dari manusia adalah karena pendapat adanya norma dan penggambaran dari element serta rasional logika.

Society yang terbentuk di eropa abad pertengahan dimana norma bourgeois memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding rakyat atau kaum bangsawan di inggris atau kelas eropa di masa penjajahan belanda di Indonesia


Logika dari Harapan di Masa yang akan datang

Dasar tindakan dilihat dari harapan dari apa yang manusia bayangkan jika melakukan suatu perbuatan tersebut dengan memperoleh informasi ataupun melihat secara empirik apa yang telah dilakukan orang lain dan memperoleh hasil maka memicu tindakan untuk melakukan dengan harapan dapat memperoleh hasil yang sama. Dalam versi yang kompleks, aktor akan berkoalisi dengan pikiran rasionalnya dan bernegosiasi dalam beberapa perbedaan level secara simultan. Society diubah oleh tindakan individu dalam mengisi dan menjalani aktivitas dan pemikiran rasionalnya.

Pada perspektif ini, sejarah dapat dilihat sebagai konsekuensi dari interaksi pemenuhan keinginan aktor dan dapat dipahami sepenuhnya berhubungan dengan harapan yang akan diperoleh sebagai konsekuensi dari tindakan. Begitu juga dengan kebijakan luar negeri dijelaskan sebagai harapan dari konsekuensi jika kita melakukan kebijakan tersebut. Dengan kata lain tindakan pribadi dipengaruhi oleh tersedianya konsekuensi insentif dengan perhitungan nasional berdasarkan informasi yang dimiliki pada individu. Ide tindakan yang dilakukan individu, organisasi maupun negara diatur dengan perhitungan dari dampak konsekuensi tindakan dan keuntungan dari preferensi sebelumnya, tetapi pandangan ini juga menuai banyak kritik. Secara khusus, dampak konsekuensi tersebut tidak sepenuhnya diketahui manusia ditambah dugaan tersebut tidak dapat diperkirakan secara tepat terutama dampak sosial dari perubahan masyarakat yang dinamis.

Teori yang membatasi rasionalitas dan keambiguan telah memberikan dampak signifikan dalam memodifikasi teori klasik mengenai instrumen rasional (Logika dari konsekuensi). Teori yang memperhitungkan konsekuensi cenderung mengabaikan masalah yang datang dari luar dengan tidak pasti dan selalu berubah-ubah menggunakan beberapa variasi dan asumsi dari harapan rasional. Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memprediksi harapan dan dugaan tersebut juga sangat besar variasi perubahannya sehingga dugaan akan sulit untuk diterapkan. Proses tersebut akan saling mengeliminasi dugaan-dugaan sampai pada putusan terakhir.

Sejalan dengan hal tersebut, dalam melihat politik sebagai pengurai sistem yang komplek ke dalam subsistem yang otonomi, banyak potensi interaksi dihilangkan dan masalah dalam hubungan diantara hierarkis yang setara. Sebelum memulai perundingan dengan negara lain, tentu kesepakatan dialog dari masyarakat setempat perlu dimatangkan sampai pada putusan final sebelum diperdebatkan pada tingkat antar negara. Pembahasan di dalam tersebut menjadi bagian penting dalam sebuah keputusan negara dalam kancah perang internasional. Dalam kesepakatan yang dibuat negara tentu aktor-aktor politik akan membuat keputusan melibatkan interpretasi dan harapan atas tindakan tersebut.


Logika Kesesuaian

Logika konsekuensi mengabaikan hal penting dari aturan identitas, norma-norma dan institusi yang mengatur perilaku manusia. Perilaku manusia akan sangat mempertimbangkan norma-norma dan institusi dalam waktu dan situasi tertentu dan hal ini seringkali membuat dilema ketika kita akan melakukan sesuatu tetapi berbenturan dengan norma yang ada, misal fokus menuntut ilmu tapi ada norma yaitu kewajiban menafkahi keluarga. Mengejar tujuan akan sangat mengedepankan pertimbangan identitas dan aturan di banding hanya harapan rasional semata.

Kesesuaian tidak membutuhkan kehadiran konsekuensi, tapi melibatkan kognitif dan dimensi etika, target dan aspirasi. Seperti logika konsekuensi, logika kesesuain secara eksplisit adalah logika yang melatarbelakangi tindakan manusia. secara spesifik adalah seperti mode dari tindakan atau penilaian seseorang. Para sarjana sepakat untuk menempatkan konsekuensi cenderung melihat sistem internasional yang melibatkan autonomi, egois, rasional. identitas dan aturan adalah pokok seperti regulasi yang dibentuk dari interaksi sosial dan pengalaman. Gambaran dari sosial internasional seperti aturan dalam kontinuitas dan aturan main yang sangat erat kaitannya dengan budaya sosial dan pemahaman antar subjek dan rasa


Hubungan Antara Kedua Logika

Walaupun antara logika konsekuensi dan logika kesesuaian seperti dalam 2 sphere atau dua dimensi yang berbeda, keduanya tetap berjalan simultan dengan perhitungan masing-masing individu. Ada 4 interpretasi dari kedua logika tersebut. 

  1. Asumsi logika yang jelas akan mendominasi logika yang kurang jelas. ini terkait apakah informasi logika harapan lebih jelas akan mengambil alih logika kesesuaian begitu juga sebaliknya.

  2. Interpretasi membedakan keputusan utama dengan sedikit penyempurnaan, argument ini mengenai logika digunakan untuk mendirikan hambatan utama untuk keputusan dan logika yang lain untuk penyempurnaan hambatan. Penggunaan logika konsekuensi yang utama dan logika kesesuaian untuk penyempurnaan ataupun sebaliknya

  3. Interpretasi melihat hubungan tindakan logis dan aturan berdasarkan tindakan sebagai pengembangan. Salah satu perbedaan antara dasar konsekuensi tindakan (instrumental) dan aturan tindakan (identitas). Dukungan dari basis tindakan ini selalu berubah-ubah sepanjang waktu dan pola nya dapat diprediksi sehingga pengguna basis tindakan ini dapat dilaksanakan pada situasi-situasi tertentu dan berdasarkan pengalaman, dan basis tindakan yang digunakan juga silih berganti sesuai situasi tersebut.

  4. The fourth interpretation sees either logic as a special case of the other.5" Students of action who are wedded to a logic of consequences, for example, believe that all action is consequential. They picture rules as instruments resulting from prior consequential negotiation.52 From this point of view, rules and identities are simply devices that minimize transaction costs in the implementation of consequential action. Students of action who are wedded to a logic of appropriateness, on the other hand, assume that all action involves rule following.53 They see consequential logic and personal interest calculations simply as rules of a particular form that are associated with specific identities and situations.



Historikal Efisiensi

Bagi mereka yang menganggap sejarah adalah sebagai bagian dari efisien dianggap postulat dalam mekanisme kompetisi untuk bertahan. Aktor politik berkompetisi untuk sumber daya dan keunggulan, dan pada akhirnya mengeliminasi aktor yang gagal dalam pencapaian optimal dalam alokasi sumber daya dan strategi. Sejarah menentukan oleh bentuk prediksi, dan kondisi utama dari lingkungan. Efficient history perspective melihat hasil dari politik, termasuk dinamika tatanan politik seperti tersirat dalam hambatan lingkungan. kompetisi untuk bertahanan dilihat sebagai  paksaan atas struktur sosial untuk konsisten dengan kondisi lingkungan.


Inefficient Histories

Menekankan pada kutub yang lambat beradaptasi dengan perubahan lingkungan sehingga sulit untuk mencapai optimalisasi. Tekanan untuk bertahan secara sporadik di banding konstan, kacau di banding tepat dan variasi lingkungan dalam sejauh mana mereka menentukan hasil. Lingkungan beradaptasi dengan institusi dan pada saat yang sama institusi beradaptasi dengan lingkungan. institusi akan berevolusi dan terjalin ekologi dari kompetisi, kooperasi dan bentuk lain dari interaksi, lebih jauh institusi adalah sarang, maka beberapa institusi yang beradaptasi menjadi satu bagian dengan lain institusi adapter lainnya, pada akhirnya ide dari ketidakefisienan sejarah menempati tekanan yang besar atas cara yang hasil-hasil sejarah yang terungkap mengubah premis-premis tindakan.


Empat Perspektif

Dua isu dari logika tindakan dan efisiensi sejarah dibagi kedalam 4 kelompok, 

  1. menekankan pada melihat tindakan tergantung dari logika konsekuensi dan melihat sejarah sebagai efficient. Pandangan ini melihat sejarah sebagai hasil dari interaksi antara konsekuensi individu, grup, organisasi atau negara untuk mencari realitas sebanyak mungkin dalam  jaringan preferensi individu tetapi secara collective bertentangan dengan fakta bahwa tidak semua orang dapat memiliki apa yang diinginkannya. Fluktuasi kekuatan institusi internasional dan rezim mencerminkan perhitungan dari kepentingan pribadi untuk mencoba menyelesaikan masalah bersama dan memperoleh efisiensi melalui pertukaran sukarela, kontrak maupun perjanjian. hasilnya tergantung kemampuan memenmumkan pengempangan pareto, melawan balik kegagalan pasar, mengurangi biaya transaksi, dan konflik kepentingan yang berlebihan.

  2. Lebih menekankan pada tindakan berbasis logika konsekuensi tetapi dengan inefficient sejarah. Hasil dari tindakan ini tergantung faktor yang menjadi perhatian dan kemungkinan interaksi yang tidak diprediksi dari kondisi lingkungan. Hasilnya menentukan bagian dari sejarah dengan cara membuat konsekuensi sejarah bergantung, sebagai tambahan, minat dan sumber daya berkembang dari hasil dari sejarah. 

  3. Menekankan aksi berdasarkan logika kesesuain dan sejarah yang efisien, banyak pekerja oleh institusi ekonomi dan beberapa institusi sosial. Tindakan berdasarkan aturan dasar, bagaimanapun juga aturan, norma, identitas, bentuk organisasi dan institusi yang ada ada adalah produk tak terhindarkan dari sejarah yang efisien. Institusi yang bertahanan di lihat secara unik cocok dengan lingkungan kemudian memprediksi dari lingkungan.

  4. Mempelajari tindakan berdasarkan logika kesesuaian tetapi melihat sejarah dengan ketidak efisienan. pekerjaan yang berevolusi menjadi ekonomis yang menekankan pada proses evolusi dibanding menciptakan hasil. aturan, norma, institusi dan identitas yang mengatur tindakan manusia dilihat sebagai perkembangan  dalam cara tidak dapat diprediksi dari kondisi lingkungan utama. 


Evolusi dari Politik dan Institusi

jika secara efisien, maka praktik politik akan menyesuaikan dengan cepat dan unik saat ini, faktor eksternal menentukan keinginan dan kemampuan. sejarah tidak efisien dalam nalar, bahkan institusi relatif keras melawan perubahan lingkungan atau menyampaikan reform dan keinginan dan kemampuan untuk berevolusi secara praktis akan berdampak. 

Ilustrasi 1 : keterikatan dan pengembangan identitas

story pertama, identitas muncul dalam cara yang tidak terkoneksi dengan kehidupan politik. 

Story ke 2,berlawanan aktor politik lunak dan tunduk dengan politik, kemunculan, perkembangan, dan penyebaran pemahaman , identitas , minat dan lembaga ditajamkan dengan interaksi dan keterlibatan aktivitas politik.

Story ketiga, aktor politik terlihat diciptakan dari interaksi politik, tetapi hubungan digambarkan memperburuk perbedaan internasional, lebih mempertajam perbedaan dibanding menghilangkannya, memberdayakan antagonisme, berlawanan dari pandangan dunia dan berprasangka dibanding memadamkannya.


Menciptakan Internasional Identitas Yang Tersampaikan

Contonya misal atribut UE/Unie Eropa sebagai kampanye identitas negara eropa saat ini, beberapa organisasi internasional juga membuat indikator untuk menciptakan identitas seperti OECD


Membuat identitas internasional secara tidak sengaja

International identitas akan berkembang dari orientasi domestik demokrasi dan identitas dalam politik internasional. Dalam pemerintahan demokrasi rule base internasional masih ditaati walau logik rasional sebaiknya melakukan tindakan seperti contoh ketika inggris tidak menggunakan kekuatan angkatan launtua untuk menghancurkan kapal-kapal jerman yang membawa bijih besi dari norwegia karena secara aturan melanggar perjanjian internasional, negara democratic lebih mentaati tata aturan tersebut. Dalam dunia demokrasi, tension antara ahli dan politik selalu saja  terjadi sejak zaman yunani. sulitnya para expert memberikan pengetahuan mereka karena aktor politik tetap yang membentuk, atau bagi siapa yang dapat mengumpulkan follower, pengetahuan expert dapat tak dipakai karena satu suara nilainya sama dalam dunia demokrasi


ilustrasi 2 : keterikatan dan pengembangan kemampuan

Aktor politik mengakumulasi pengalaman dengan institusi, praktik dan aturan seperti mereka menyelidiki dan beradaptasi dengan lingkungan mereka dan untuk mengubah kemampuan menggunakan in, praktik dan aturan melalui proses pembelajaran, interpretasi, alasan, pendidikan, meniru, dan adaptasi.


Perangkap kompetensi dan keseimbangan ganda

Pengaturan politik menjadi lebih efisien jika aturan dihilangkan dan aktornya menjadi lebih kompeten dalam menjalankan operasional. efisiensi bagaimanapun juga akan menjadi musuh dalam adaptasi. kecenderungan bagi sistem untuk menjadi usaha yang terkunci kedalaman struktur aturan dasar. disatu sisi efisiensi akan menjadi standar yang telah diterapkan pada sistem tetapi akan sulit jika ada perubahan lingkungan efisiensi akan kembali menjadi tidak efisiensi apabila tidak dirubah. .


Competence and the transformation of objectives.

kemampuan dapat memberikan perubahan, memberikan solusi dari masalah untuk mencapai tujuan.


Perbedaan Penekanan

Perbedaan perspektif yang berasumsi tindakan berdasarkan identitas atau institutional perspektif dan ineficient history dan conventional perspektif yang tindakan atribut untuk menghitung dari konsekuensi dan kendala lingkungan


Kesimpulan

Sejarah panjang dalam tatanan politik internasional sangat kompleks sehingga tidak cukup teori yang dapat memuaskan. saling berhubungan dan saling ketergantungan negara-negara di dunia menciptakan sejarah yang merubah kondisi lingkungan dan tidak secara otomatis atau secara tidak ambigu merefleksikan perubahan tatanan politik dan peraturan institusi dan apa yang terjadi pada tatanan internasional merupakan bagian dari interaksi tiap-tiap negara, atau politik yang berkembang di negara masing-masing.

Sejarah menciptakan ekologi yang complicated dan tindakan lokal yang adaptif. sebagai individu, grup, organisasi dan institusi mencari untuk berperang secara cerdas dan belajar perubahan dunia yang melibatkan kesamaan lain dan mencoba beradaptasi, mereka menciptakan koneksi yang menundukkan niat individu untuk interaksi mereka. Adaptasi lokal menuntut ecology ketergantungan dan tindakan rasional berdasarkan harapan atau konsekuensi dan berdasarkan aturan untuk membuat identitas dengan lingkungan yang mempengaruhi secara unik. Ekspektasi, preferensi, identitas dan arti berdampak pada hubungan manusia dan pengalaman. mereka berevolusi menjadi tindakan yang mereka produksi.bApa yang terjadi merupakan proses panjang dari sejarah, perang dunia, perang dingin, penyatuan eropa dan pembaharuan kekuatan etnik nasional. pembelajaran hubungan internasional seperti ilmu sosial, adalah cabang dari sejarah dan  sejarah mengenai harapan.

Gambar 1, melengkapi gagasan tindakan konsekuensial, preferensi eksogen, dan sejarah efisien dengan gagasan tindakan berbasis aturan dan identitas, sejarah tidak efisien, dan kekokohan kelembagaan. Digunakan untuk menafsirkan pengamatan sejarah yang cermat dan deskripsi perilaku dan peristiwa, perspektif seperti itu memberikan dasar untuk kompromi cerdas antara rendering sejarah sederhana yang tidak konsisten dengan realitas dan rendering kompleks yang tidak konsisten dengan kapasitas manusia untuk pemahaman.



0 comments:

Posting Komentar