Metode Penelitian Etnografi
Pengertian
Etnografi secara etimologis berasal dari bahasa yunani yang artinya “Ethnos”berarti Etnik atau Ciri suatu masyarakat atau bangsa dan “Graphein” artinya tulisan atau gambaran. sehingga dapat diartikan sebagai suatu tulisan yang menggambarkan mengenai suatu budaya masyarakat. Etnografi menurut Brewer (2000:10) yaitu studi tentang manusia dalam situasi atau lapangan tempat tinggal manusia yang diteliti secara alami, dengan metode pengumpulan data untuk menangkap makna sosial dan aktivitas sehari-hari, melibatkan peneliti yang berpartisipasi langsung, atau untuk mengumpulkan data secara sistematis tanpa memaksakan makna pada mereka secara eksternal.
Menurut Cresswell (2016) Etnografi adalah suatu desain kualitatif dimana seorang peneliti menggambarkan dan menginterpretasikan pola nilai, perilaku, kepercayaan dan bahasa yang dipelajari dan dianut oleh suatu kelompok budaya. Etnografi merupakan studi yang mendeskripsikan bagaimana individu-individu menggunakan budayanya untuk memaknai realitas dan mengkonstruksi interaksi sosial antara Individu-Individu dengan kelompok-kelompok sosial, cara pandang dan memahami secara alami disebut the native of view. (Ellingson, 2009; Wimmer & Dominick, 2006). Jadi, penelitian etnografi adalah sebuah penelitian kualitatif yang melakukan studi terhadap kehidupan suatu kelompok masyarakat secara alami untuk mempelajari dan menggambarkan pola budaya satu kelompok tertentu, dalam hal kepercayaan, bahasa, dan pandangan yang dianut bersama dalam kelompok itu.
Perlu diketahui bahwa penelitian etnografi adalah ciri khas penelitian ilmu Antropologi. Penelitian ini mengutamakan adanya sense of realities peneliti, proses berpikir mendalam dan interpretasi atas fakta berdasarkan konsep yang digunakan, mengembangkannya dengan pemahaman yang dalam serta mengutamakan nilai-nilai yang diteliti. Oleh karenanya, untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, metode ini mengutamakan pembaruan antara peneliti (participant observation) dengan objek yang diteliti dalam waktu yang cukup lama.
Tingkah laku individu dipelajari dalam konteks hari ke hari berbanding melakukan eksperimentasi yang dilakukan oleh peneliti. Data dikumpulkan dari berbagai sumber, namun observasi dan wawancara yang menjadi alat utamanya. Pendekatan dalam pengumpulan data biasanya tidak terstruktur di awal penelitian. Ini dimaksud untuk memberi setting alami bagi peneliti. Keterlibatan peneliti dapat digambarkan dalam proses : mengamati, partisipasi, interaksi, analisis, refleksi, menulis, memikirkan kembali, mendeskripsikan budaya.
Creswell mengkategorikan penelitian Etnografi menjadi 2, yaitu:
Etnografi realistis, peneliti memperoleh data menurut sudut pandang orang ketiga, etnografer berada di belakang panggung dan bebas nilai dari pikiran peneliti, Etnografi juga harus mampu memfilter informasi dari pihak ketiga yang sudah berada dalam lingkungan budaya tersebut dengan membandingkan dengan dokumen-dokumen lain, pengamatan eksternal, gambar dan artefak.
Etnografi Kritis, yakni peneliti ikut menyuarakan dan mengadvokasi suatu kelompok budaya yang akan diteliti, peneliti ikut serta dalam partisipatif observer dan tidak bebas nilai.
Etnografi dan Antropologi
Antropologi adalah ilmu yang sepenuhnya dibuat dari catatan lapangan mengenai kehidupan sosial (Margaret Mead). Kemunculan Etnografi sebagai suatu metode sangat berkaitan erat dengan ilmu antropologi yaini suatu ilmu yang mempelajari secara mendetail mengenai kebudayaan yang ada pada manusia. Antropologi seringkali melakukan riset etnografi untuk mengetahui karakteristik masyarakat seperti:
Latent, masyarakat tertutup/tersembunyi
Aware, masyarakat yang sudah menyadari isu
Active, masyarakat yang sudah aktif melakukan tindakan-tindakan tertentu
Penelitian etnografi berkembang karena ilmu antropologi yang menetapkan standar penelitiannya yang akhirnya dikembangkan menjadi penelitian kualitatif etnografi. Menurut Adamson Hoebel Mengenai hubungan Etnografi dan Antropologi adalah Inti dari penemuan budaya antropologi dalam etnografi. Anthony F. Wallace menjelaskan semua perbandingan dan teori dari kerja dari budaya antropologi adalah tergantung pada gambaran etnografi nya. Clifford Geertz menjelaskan jika ingin memahami mengenai pengetahuan maka lihatlah apa yang terjadi dalam praktik kehidupan sehari-hari bukan teori-teori nya, dalam antropologi apa yang dilakukan praktisi di lapangan didapatkan dari etnografi.
Penelitian Etnografi menggunakan adanya sense of reality peneliti, proses interpretasi yang mendalam berdasarkan fakta dan pemahaman dengan nilai-nilai yang diteliti. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid maka harus benar-benar menyamakan frekuensi nya dengan masuk dan merubah diri menjadi bagian dari objek seperti chanel TV kalau frekuensinya ketemu maka gambar akan dapat ditangkap. Pembauran ini dilakukan untuk waktu yang lama tetapi bagi mereka yang cepat bersosialisasi dan dapat memahami lingkungan maka bisa dengan cepat menyesuaikan
Pentingya penelitian Etnografi
Menurut Margaret Mead bahwa apa yang orang katakan, apa yang orang kerjakan, apa yang orang katakan tentang apa yang mereka kerjakan bisa jadi sama sekali berbeda dan hal ini hanya dapat dibuktikan dengan penelitian mendalam yang menembus dinding pembatas pikiran seseorang. Penelitian Etnografi dapat menjawab pandangan perilaku manusia tersebut. hal inilah yang membuat penelitian dengan pendekatan etnografi menjadi berbeda dengan penelitian lainnya karena penelitian etnografi mengupas dan membedah kebudayaan sampai ke akarnya.
Waktu Pelaksanaan Penelitian Etnografi
Ukuran waktu pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode etnografi tidak terbatas pada ukuran waktu karena untuk masuk ke dalam suatu komunitas budaya yang akan diteliti tergantung pada secepat apa peneliti masuk secara mendalam dalam komunitas atau masyarakat budaya yang diteliti. Penelitian Etnografi baru diakui secara otoritatif memerlukan waktu 6 sampai dengan 18 bulan. Waktu 6 bulan jika peneliti sudah menguasai lingkungan bahkan mungkin akan lebih singkat apabila peneliti sebelumnya sudah masuk kedalam lingkungan yang akan diteliti dan telah menjadi bagian dari yang diteliti.
Ciri Penelitian Etnografi
Etnografi sepenuhnya disusun sesuai dengan pandangan, pengalaman warga pribumi (emic view)
Merasakan makna dan nilai yang melatarbelakangi terbentuknya budaya tersebut.
Wawancara mendalam dan observasi terlibat.
Peneliti tinggal di lapangan untuk belajar budaya yang dikajinya.
Analisis data menyeluruh (holistik).
Karakteristik Etnografi:
Dilakukan analisis data dan interpretasi data tentang arti dari tindakan manusia (human action)
Menggali atau meneliti fenomena sosial
Data tidak terstruktur
Kasus atau sampel sedikit
Prosedur Etnografi
Pilih Tema kultural atau isu yang akan dipelajari dari suatu kelompok.
Mengidentifikasi dan menentukan lokasi dari kelompok budaya yang akan diteliti.
Menentukan apakah masalah penelitian ini adalah paling cocok didekati dengan metode etnografi.
Tentukan tipe etnografi yang cocok digunakan untuk mempelajari konsep budaya tersebut.
Kumpulkan informasi dari lapangan mengenai kehidupan dari kelompok tersebut.
Tuliskan tentang gambaran atau potret kelompok budaya tersebut dari sudut pandang partisipan maupun dari sudut pandang peneliti itu sendiri.
Langkah-langkah Penelitian Etnografi
Melakukan observasi preliminary eksternal, sebelum masuk pada penelitian yang akan didalami terlebih dahulu mempelajari dan mengamati perilaku masyarakat yang akan menjadi objek penelitian, Melakukan penelusuran
Memetakan Objek penelitian, Setelah mendapatkan gambaran mengenai objek yang diamati maka dapat menentukan critical point dari objek yang diamati termasuk menemukan key informan dan jalur masuk penelitian.
Menetapkan seorang Informan, seorang informan adalah orang yang benar-benar mengetahui dan paham mengenai budaya tersebut serta mampu berkomunikasi dengan peneliti. Terdapat 5 syarat informan yaitu enkulturasi penuh artinya memahami budayanya dengan baik, keterlibatan langsung, suasana budaya apa adanya, memiliki waktu yang cukup dan non-analitis
Mendekati Informan dan menyamakan tujuan dengan informan agar dapat masuk kedalam frekuensi informan, jangan sampai informan resisten dengan penelitian kita. ada dua cara yang dapat dilakukan pertama melalui perantara yaitu informan yang dapat menjembatani peneliti dengan budaya yang akan diteliti dan kedua melalui penjelasan mengenai maksud tujuan penelitian serta dapat meyakinkan bahwa penelitian ini akan memberikan manfaat bagi budaya masyarakat.
Melakukan wawancara dengan informan, melakukan wawancara sembari menjalankan aktivitas, wawancara bersifat informal seperti berbincang dan berdiskusi ringan.
Melakukan analisis dari wawancara, hasil rekaman dan tulisan wawancara dianalisis secara mendalam agar mendapatkan gambaran umum mengenai nilai budaya tersebut.
Mengajukan pertanyaan deskriptif, hasil analisis wawancara dijadikan dasar untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan lebih mendalam dan menanyakan ke beberapa informan lain untuk melihat hasil secara komprehensif.
Membuat analisis deskriptif, melakukan analisis wawancara mendalam untuk menyimpulkan hasil, semakin dalam penelitian dan wawancara berulang-ulang akan memperoleh hasil yang lebih optimal
Mengajukan pertanyaan struktural, hasil analisis deskriptif dapat digunakan untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang lebih terstruktur. Dalam penelitian etnografi wawancara yang lebih dalam akan terus menggali nilai-nilai yang tidak tampak hanya dengan sekali wawancara.
Membuat analisis Taksonomi, menganalisa wawancara dengan membuat taksonomi serta mengelompokkan ke dalam kelompok-kelompok tertentu, untuk gambaran yang masih ambigu dapat dilanjutkan dengan wawancara berikutnya.
Mengajukan Pertanyaan kontras, hasil analisis taksonomi memberikan gambaran data-data yang masih ambigu dan di lakukan pertanyaan kontras untuk mengetahui perbedaan-perbedaan tersebut, selain itu dapat juga dilihat antara artefak, gambar kebudayaan yang berbeda dari penjelasan, untuk memperdalam nilai penelitian.
Membuat analisis Komponen, merupakan suatu pencarian sistematik berbagai atribut yang berhubungan dengan simbol-simbol budaya
Menganalisa tema budaya
Membuat Tulisan Etnografis
Jenis Instrumen Penelitian Etnografi:
Indepth Interview, yaitu wawancara mendalam dan menggali yang dilakukan peneliti kepada informan
LIfe History, yaitu menggali sejarah kehidupan informan dan masyarakat
Participant Observation, yaitu menjadi anggota kelompok objek yang diamati dan mengobservasi dari dalam kelompok itu sendiri
Focus Group Discussion / FGD, yaitu melakukan dialog mendalam dengan beberapa informan untuk menggali lebih dalam budaya masyarakat setempat
Document Analysis, yaitu menganalisis dokumen-dokumen, gambar, artefak dan sebagainya yang menjadi bagian dari budaya
Bentuk Laporan Etnografi yang dapat disajikan Peneliti
Social Science Description, yaitu bentuk laporan etnografi yang menggambarkan secara menyeluruh sosial masyarakat melalui pengamatan, wawancara dan analisis dan merefleksikan pandangan budaya tersebut dari dalam dan terbatas hanya menyerupai konsep yang ada dalam budaya masyarakat yang diamati, gambaran deskripsi ini berupa tiruan dari gambaran budaya masyarakat setempat karena pada dasarnya peneliti hanya orang luar yang mencoba menjelaskan konsep etnik mendekati konsep analisis informan.
Etnografi Description, yaitu bentuk laporan etnografi yang menerjemahkan bahasa budaya lokal kedalam tulisan dengan bahasa sendiri peneliti tanpa menghilangkan makna substansi dan unsur-unsur budaya, sehingga bahasa tulisan ini harus mampu membawa pada kondisi yang sebenarnya dari hasil penelitian.
Ethnography Standard, menunjukkan tingkat keragaman bahasa penduduk, penelitian berusaha menjelaskan keberagaman tersebut dalam suatu standar yang dapat dipahami secara luas. konsep budaya asli dijelaskan secara analitis sehingga kajian etnografis berakar kuat dalam bahasa yang digunakan penduduk asli. konsep dan makna yang dimiliki informan dimasukkan kedalam deskripsi dan memberikan pengertian mendalam mengenai pandangan hidup lain yang dimiliki masyarakat
Life Histories, yaitu laporan etnografi yang menggambarkan budaya dengan mengungkapkan pengalaman hidup dalam membentuk arti dan makna budaya, yang saling berinteraksi dan mempengaruhi.
Etnografi Novel, yaitu laporan etnografi yang penulisan yang dikemas dalam cerita, sehingga pembaca dapat memahami makna budaya melalui penyelaman ke dalam cerita novel tersebut, tulisan novel ini mengandung makna budaya yang dinikmati pembaca dan membawa pembaca ke dalam suasana budaya yang sebenarnya.
Etnografi Monolingual, adalah laporan etnografi yang bersumber dari cerita masyarakat setempat yang di dekonstruksikan dengan cermat semantiknya oleh etnografer, misal cerita rakyat, kejadian bersejarah yang sudah ada dalam masyarakat yang dibedah oleh peneliti dalam memahami budaya masyarakat. Etnografi ini juga sering disebut mirip dengan sejarah kehidupan.
Teknik Studi etnografi yaitu:
Information Understanding, memberikan dan menjelaskan mengenai tujuan kegiatan dan meyakinkan bahwa kegiatan ini akan banyak memberikan manfaat bagi enik sosial yang dipelajari
Goalkeeper, masuk melalui perantara seseorang yang dapat menjembatani antara sosial yang akan dipelajari dengan peneliti
Thick Deskripsi (Deskripsi bersifat detail mendalam dan holistik) dengan cara-cara:
Pola-pola perilaku verbal dan non verbal dari masyarakat yang memiliki budaya yang kita teliti
Interaksi antar individu
Pengalaman-pengalaman budaya yang dimiliki dari masyarakat yang diteliti
Sistem kepercayaan dan keyakinan dalam masyarakat tersebut
Sistem nilai yang ada di dalam masyarakat
Alat-alat atau artefak-artefak yang digunakan dalam keseharian antara lain pola pakaian, banugnan-bangunan dan berbagai media pelengkap hidup
Metode Pengumpulan data:
Observasi non partisipasi: pengamatan tanpa terlibat di dalam atau pengamatan dari luar objek terhadap aktivitas-aktivitas sosial budaya dan kelompok yang diteliti.
Observasi partisipasi, melakukan pengamatan dengan melakukan partisipasi terhadap aktivitas-aktivitas sosial dengan ikut terlibat sebagai bagian dari objek yang diamati.
Wawancara mendalam, bersifat informal dan mampu menggali nilai-nilai yang dipercaya dalam masyarakat.
Teknik pengosongan nilai yang ada dalam peneliti (hanya mengaktifkan nilai pikirannya saja).
Dokumen dan artefak, mengkaji informasi dari data tertulis maupun artefak.
Rekaman audio dan video, Gambar dan buku diary penelitian.
Analisis data
Analisis domain yaitu analisa secara menyeluruh dari objek penelitian melalui pemahaman tiap-tiap aktor dan budaya lingkungan agar kita memperoleh gambaran secara umum dan luas mengenai objek yang diamati
Analisis taksonomi, yaitu menjabarkan dan menyusun serta mengelompokan analisis domain-domain menjadi lebih rinci
Analisis komponensial, yaitu mencari ciri spesifik pada setiap struktur atau elemen-elemen, analisis dilakukan melalui observasi dan wawancara terseleksi dengan pertanyaan kontras membandingkan untuk mengetahui kebenaran yang lebih mendetail, teknik menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi yang bersifat triangulasi.
Analisis tema kultural yaitu mencari hubungan antara domain secara keseluruhan dan menentukan tema atau judul penelitian.
0 comments:
Posting Komentar