Buku Teori Organisasi (Michel M. Harmon dan Richard T. Mayer)
Bab 7
Teori Sistem
Organisasi sebagai Entitas yang Memiliki Tujuan
Organisasi tidak hanya dipandang sebagai instrumen rasionalitas saja, secara normatif rasionalitas dan efisiensi penting tetapi mengaburkan pentingnya norma-norma lain seperti perwakilan dan pengendalian kebijaksanaan. Herbert Simon menerbitkan Administrative Behavior. Diawali pemikiran Chester Barnard tentang relasi manusia dimana organisasi sebagai sistem sosial yang menghendaki manajemen tercerahkan agar dapat mencapai kesembangan dan stabilisasi serta keadilan. sedangkan Taylor mengusung visi rasionalitas yang lebih sempit. lalu kemudian Herbert Simon membuktikan ketidakbenaran rasionalisme naif yang dikembangkan sebagai “prinsip-prinsip organisasi” dengan menguraikan batas-batas kognisis dan psikologis rasional dalam organisasi. perubahan gagasan “memuaskan” menjadi :bermanfaat” yang digunakan oleh organisasi untuk bertahan hidup menghadapi bahaya permusuhan dan lingkungan yang tidak dapat diramalkan. Hal ini mengubah pandangan mesin rasional organisasi menjadi entitas yang bertujuan dalam teori sistem.
Ada lima karakteristik teori sistem yaitu:
Tiap bagian dari organisasi hanya dapat dipahami hubungannya dengan bagian-bagian lain dalam organisasi tersebut
bagian-bagian organisasi dan saling keterhubungannya penting selama menyumbang bagi keberfungsian organisasi secara keseluruhan
organisasi biologis, penuh dengan kebutuhan dan tujuan yang lebih tinggi
kebutuhan dan tujuan organisasi dapat dipahami secara statis (mis. kelangsungan hidup dan pemeliharaan ketertiban) atau secara dinamis (mis. dalam rangka evolusi atau perubahan yang bertujuan)
Kegiatan organisasional yang bermakna dipahami dalam hal hubungannya dengan lingkungan eksternal yang memberikan sumber daya dan kondisi yang menopang kelangsungan hidup dan tujuan organisasi.
Teori sistem muncul dalam susunan kehidupan sosial masyarakat. dua tokoh antropologi yang membahas hal tersebut adalah Bronislaw Malinowski dan A. Radcliffe-Brown. “..Kesinambungan struktur dipelihara oleh proses kehidupan sosial, yang terdiri dari kegiatan dan interaksi manusia individu dan kelompok terorganisasi yang menyatukan mereka.”
Sosiologi Talcott Parsons
Parsons menggambarkan empat “imperatif fungsional” yang dituju setiap sistem sosial dan harus dipenuhinya agar dapat bertahan hidup, yaitu:
Adaptasi, suatu proses penyesuaian dengan lingkungan eksternal. mengubah pola internal serta sumber daya yang ada dan mampu menekan diri mengikuti irama lingkungan
Pencapaian tujuan, upaya mobilisasi sumber daya untuk mencapai tujuan
Integrasi, koordinasi setiap bagian sehingga terbentuk pengendalian, kontrol dan stabilitas internal
Pemeliharaan Pola Latent, cara menjamin kontinuitas tindakan dalam sistem
Adaptasi dan pencapaian tujuan merupakan efisiensi sistem dan integritas dan pemeliharaan pola mempengaruhi stabilitas. Efisiensi dan stabilitas.
Perubahan adalah ketidakstabilan dan mendorong ketidakefisienan, hal ini sering disebut konflik atau diskontinuitas antara sistem yang ada dengan lingkungannya.
Ludwig Von Bertalanffy dan Teori Sistem Umum
Teori sistem umum menurut Ludwig adalah ilmu yang kontras dengan ilmu (alam) tradisional yang mencoba menjelaskan fenomena yang dapat diamati dengan mereduksinya menjadi saling mempengaruhi unit-unit elementer satu sama lain dapat diselidiki secara independen. akan tetapi sistem baru benar-benar dapat dimengerti hanya dalam rangka saling mempengaruhi antara unsur-unsur sistemiknya dan hubungannya dengan lingkungan yang lebih besar.
Sistem tertutup menggambarkan lingkungan stabil dan fokus pada internal sedangkan sistem terbuka dianggap lingkungan selalu berubah dan perlu penyesuaian internal dengan menjadikan perubahan sebagai alat antisipatif internal.
Sistem dan Lingkungannya:
Input, sistem memerlukan sumber-sumber daya dan energi, hal ini diimpor dari lingkungannya
Throughput, dalam sistem, sumber daya dan energi diproses dan ditransformasikan. dalam proses tersebut ada dua konsep mendasar yaitu Feedback yakni respon dari implikasi nya pada lingkungan serta diferensiasi yakni memfokuskan dalam mengerahkan sumber daya pada satu fungsi tertentu.
Output, hasil-hasil transformasi diekspor kembali ke lingkungan
Agus Comte dan Herbert Spencer berargumen bahwa masyarakat adalah suatu organisme. masyarakat sendiri merupakan organisme-organisme hidup yang berkembang, tetapi David Easton dan Anthony Down menjauhkan pandangan masyarakat sebagai organisme. tetapi fokus pada perubahan.
Organisasi sebagai sistem terbuka (Daniel Katz dan Robert L. Kahn)
Dalam menghubungkan organisasi sebagai suatu sistem terbuka Katz dan Kahn menggunakan konsep peran, yang bersandar pada teori peran untuk menjelaskan perilaku individu.
Kats dan Kahn juga menjelaskan bahwa perbedaan pokok antara sistem demokratis dan otoriter adalah bukan apakah pejabat yang memerintah melibatkan atau berkonsultasi dahulu dengan orang-orang yang ada dibawahnya tetapi apakah kekuasaan untuk mengesahkan kebijakan diberikan kepada para anggota atau hanya pada eselon-eselon atas (h.58)
Teori Sistem dan Rasionalitas Organisasi(James D Thompson)
Para teoritis sistem seringkali gagal dalam menjelaskan situasi-situasi tertentu. Thompson mengkhususkan pada dua variabel utama yang menentukan variasi terpola yakni lingkungan dan teknologi. Dalam gambaran Thompson sistem terbuka dan tertutup harus saling berjalan. walau dalam pengambilan keputusan seringkali pimpinan selalu berasumsi dengan sistem tertutup yakni dengan memaksimalkan output dengan menggunakan langkah-langkah efisiensi rasional.
Thompson juga memandang kehadiran suatu struktur informal dalam struktur formal otoritas. Adanya ketidakpastian pada lingkungan maka keputusan-keputusan rasional akan sulit dibuat dan organisasi harus mampu dan mencari serta mempelajari unsur-unsur non rasional untuk mencapai keberlangsungan hidup sistem.
Kecenderungan untuk melaporkan tindakan yang baik-baik saja dan memberangung tindakan yang gagal, dimana individu ingin selalu tampil dan menunjukkan kelebihan serta apa-apa yang sudah dicapai serta menyembunyikan kegagalan yang diperoleh merupakan suatu bentuk rasionalitas dari individu. hal tersebut adalah upaya untuk mengamankan kedudukan dan keberlangsungan individu.
Sistem dan Keharusan Organisasional (William Scott)
Keharusan organisasional adalah suatu keharusan sosial kolektivistik yang didasarkan pada dua dalil apriori yang menyatakan hal yang baik untuk manusia hanya dapat dicapai melalui organisasi modern. Oleh karena itu, semua perilaku harus meningkatkan kesehatan organisasi modern tersebut
Dengan terbentuknya sistem organisasi yang telah terbukti sedemikian efektif dalam penggunaanya dan sedemikian efisien sumber-sumber dayanya dan pengendalian lingkungannya. sekarang organisasi modern bergerak dengan caranya sendiri dengan pembenaran-pembenarannya. organisasi besar seperti pemerintah, korporasi, universitas di mana para individu di dalamnya termasuk manajer terjebak dalam sistem ganda dan tumpang tindih. Efek kumulatif dari keharusan organisasional adalah berbahaya terutama untuk kelangsungan hidup sistem sosial dan ekonomi yang lebih besar dalam sebuah era kekurangan sumber daya.
Organisasi bertahan dengan memenangkan persaingan, menyerap unsur-unsur yang ada dalam lingkungannya yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup meskipun mengorbankan organisasi lain yang gagal dalam beradaptasi.
Sistem sebagai Entitas yang Mengarahkan sendiri (Walter Buckley)
kritik dari teori normatif, dimana pada teori-teori normatif yang menekankan konflik, perubahan dan legitimasi tindakan-tindakan individu mungkin tidak sesuai dengan tindakan-tindakan individu. Buckley melihat keberlangsungan hidup organisasi lebih berupa motif individu para aktor organisasi. motif ini membentuk sistem sosial yang mendorong keberlangsungan organisasi.
Pilihan individu terbatas dengan peran dalam organisasi, sehingga terjadi pembatasan pilihan individu.
Teori Sistem dan Perencanaan sosial (Russel Ackoff)
Keberatan atas teori sistem yang ekslusif, dimana normatif seringkali mengabaikan martabat individu dan pilihan manusia dalam organisasi. penentangan tidak dilakukan secara frontal tetapi memasukkan nilai-nilai humanistik ke dalam instrumental nilai-nilai organisasi.
Ackoff menekankan kompleksitas masalah sosial yang diakibatkan oleh saling ketergantungan yang sangat banyak diantara unit-unit sosial dan teknologi serta perubahan yang sering terjadi. hal ini mendorong suatu perencanaan interaktif yang menekankan pada partisipasi, koordinasi dan integrasi yang tersebar luas secara berkesinambungan. Nilai-nilai yang memandu pendekatan perencanaan interaktif meliputi:
Pengendalian diri, yang dilawankan dengan pengendalian otoritatif
humunisasi, diwujudkan melalui proses partisipatif
Environmentalisme, melayani maksud-maksud sistem lingkungan secara lebih efektif
Ackoff tidak secara eksplisit ,menggunakan kiasan organik pada organisasi, pemikirannya mengangkat dua ide yaitu
Ekspansionisme, sebuah doktrin dimana objek, peristiwa, dan pengalaman merupakan bagian dari keseluruhan yang lebih besar.
Teleologi, studi mengenai pencarian tujuan dan perilaku dengan tujuan tertentu, yang dibawa ke dalam ilmu dan mulai mendominasi konsepsi kita atas dunia.
Teori Sistem dan Etika Publik (Louis Gawthrop)
Mereifikasi adalah menganggap kreasi manusia yang tidak berwujud seperti gagasan, ide, tindakan seakan-akan mempunyai kehidupannya sendiri yang benar-benar terpisah dari manusia yang menciptakannya. sama hal seperti organisasi yang hidup padahal organisasi sendiri tidak berwujud secara visual tapi terlihat dari simbol, tulisan dan interaksi manusia. Inti pandangan organisasi publik perlu dirancang ulang agar dapat mengatasi lingkungan yang kompleks, lebih heterogen dan mengharuskan para manajer publik mempunyai lingkungan kelembagaan yang diharapkan dapat menjadi tempat berpikir secara independen, kritis dan konstruktif. Teori sistem yang mengandaikan organisasi sebagai organisme mendapat kritik, akan tetapi ketika organisasi sebagai benda memiliki tujuan, rencana dan sasaran mka organisasi seolah-olah hidup.
Gawthrop membahas perubahan dan cara organisasi maupun managernya dengan melukiskan pada dua pandangan filosofis yaitu reaktif dan antisipatoris. Masa depan dipandang sebagai proyeksi masa kini yang pada gilirannya didasarkan pada masa silam atau masa depan dilihat sebagai suatu keadaan dimana orang dapat mengubah pola-pola masa kini dan mengatasi kelemahan serta kekurangannya.
Diskusi Gawthrop berfokus pada ontologis dan perbedaan valuatif antara kedua jaringan kerja yaitu jaringan X dan Y yang sering dikenal oleh teori McGregor dimana teori X memasukkan teori konvensional atau manajemen terkendali dan teori Y adalah teori yang lebih tercerahkan mengenai relasi manusia.
Jaringan X seringkali dianggap sebagai birokrasi traditional dimana perintah diikuti reward dan punishment akan mendorong perilaku. maksud dan tujuan organisasi (secara teleologi) dipusatkan pada penyelesaiaan masa kini yang segera. sedangkan kerangka jaringan kerja Y menegaskan mengenai gagasan maksud dan perilaku merupakan esensi dasar orientasi jaringan kerja.
Bersama teori sistem artikulasi administrasi publik dari interaksi arena organisasional yang sebelumnya tidak ada. keseimbangan (dalam pengertian penyeimbangan kekuatan) dan kemudian homeostasis membantu untuk memahami hubungan diantara peran-peran seorang administrator publik dalam diri seseorang misalnya
Sebagai karyawan departemen kesejahtraan lokal dan juga pemerintah kabupaten, negara dan federal. agen pekerja berinteraksi dengan agen lain dari departemen dan badan lain untuk merundingkan manfaat dan layanan yang patut bagi para klien
Sebagai karyawan depatermen kesejahtraan lokal, pekerja berinteraksi dengan pekerja lain, pengawas, rekan satu tim, staf administrasi dalam mengelola aliran kerja dan kondisi kerja
sebagai wakil negara, pekerja berinteraksi dengan klien dalam menafsirkan peraturan-peraturan untuk membuat keputusan-keputusan berdsarkan aturan yang berlaku.
Peringatan Charles Perrow bahwa organisasi mengendalikan lingkungan adalah sebanyak mereka beradaptasi dengan lingkungan, jangan mencoba mengendalikan lingkungan seratus persen dan menolak perubahan. William Scott menambahkan justri keberhasilan organisasi mengendalikan lingkungannya adalah hal-hal yang harus diwaspadai. Organisasi publik harus tanggap dan bertanggung jawab kepada publik yang mereka layani. Perspektif Thomson mengenai organisasi rasional dimana melihat bekerjasama dengan lingkungan tugasnya sebagai alternatif kedua terbaik untuk mengendalikannya. Thompson juga menegaskan mengenai ketakteramalan atau ketidakpastian sebagai hal yang perlu dihindari dan ditolak oleh organisasi rasional.
0 comments:
Posting Komentar