Book-Human Resource Management in Public Service
Paradoxes, Processes, and Problems
(Evan M. Berman, James S. Bowman, Jonathan P. West, Montgomery R. Van Wart)
Sage Publication - 3 Edition
Chapter 0: Introduction
Kenapa sulit sekali mengatur orang? dan Kenapa orang tidak suka dengan manajemen atau pengaturan? pertanyaan yang mengandung arti paradox (para = melampaui ; doxa = Kepercayaan), di satu sisi orang sulit mengatur dan di sisi lain orang tidak suka diatur.
Mengatur Orang
Sebuah organisasi dapat didefinisikan sebagai sebuah grup yang terdiri dari orang-orang yang bekerja untuk mencapai tujuan, setiap orang punya tujuan masing-masing dan tugas management adalah memaksimalkan proses bagaimana orang-orang tersebut dapat tetap semaksimal mungkin mencapai tujuan organisasi. Problemnya adalah perkembangan pada individu sangat sulit digeneralisir dibanding perkembangan pada sebuah organisasi. Management mengatur untuk memperoleh efisiensi dan efektivitas tujuan organisasi tidak terlepas dengan mesin penggerak utamanya yaitu manusia.
Anggaran semakin ditekan, tuntutan semakin tinggi dan persaingan akan semakin ketat, dengan segala keterbatasan tersebut perubahan individu juga semakin variatif. Mengatur manusia yang memiliki rasional, irasional/emosional dan bahkan faktor yang diluar itu, sering kali kepentingan individu dan kegiatan operasional manajerial tidak sejalan dan tidak ada pilihan untuk lepas sehingga dua tujuan berbeda tetap sama-sama berjalan. . Scot Fitzgerald Said”some of the best led organizations, likewise are those that achieve balance between seemingly contradictory opposites”.
Organisasi menganggap manusia merupakan faktor produksi dan diperlakukan sebagaimanai dengan faktor produksi lainnya dan dengan treatment khusus. Individu adalah sumber daya penting dan keikutsertaan individu dalam setiap putusan merupakan cikal dari demokrasi, memfasilitasi kepentingan individu tapi suara mayoritas tetap menjadi suara demokrasi dan bagaimana organisasi dapat mendengarkan hal tersebut. Ikatan organisasi sebagai sebuah kapal yang sudah terprogram tidak dapat diubah arahnya bahkan oleh nakhoda dan awak kapal. Jalur perjalanan yang paling efisien sudah ditetapkan tetapi nahkoda dan awak kapal yang turun langsung dalam perjalan pasti melihat suatu kemungkinan lain dari perubahan alam yang akan dilalui. “in democratic Society, should there be an arbitrary distinction between having voice in political decisions but not in economic decisions?”
Sebagai bagian dari masyarakat setiap individu memiliki hak (demokrasi) dalam hak sipil dan hubungan publik seperti kebebasan berbicara, pemilu, dan pekerjaan. tetapi dalam organisasi kebebasan tersebut harus diselaraskan dengan organisasi sehingga sisa kebebasanmu adalah sedikit. kebahagiaan individu dan tujuan rasional organisasi selalu menjadi pemicu konflik ketika mereka bertentangan. banyak organisasi menerapkan efisiensi dengan machine model pada manusia, dengan hierarki, top-down order, meningkatkatkan efisiensi dan mengharapkan pengorbanan yang besar individu untuk organisasi tetapi cara kerja human being tidak seperti itu. individu memiliki hak, tujuan dan caranya masing-masing, mereka memiliki hak demokrasi dalam menentukan pilihannya tetapi seperti Roseau sampaikan “a man is free, but everywhere he want he is in chain”.
Dialektika
Untuk menyelesaikan perbedaan mendasar tersebut antara individu dan organisasi, maka proses dialektika adalah solusi yang tepat. melihat sudut pandang dan alasan yang bertentang serta merumuskan kebijakan. tidak semua perbedaan berakhir berantakan, apabila perbedaan disusun dalam irama yang baik maka akan menjadi sarana tepat mencapai tujuan. menjaga komitmen individu yang lebih gampang berubah dibanding organisasi tentu memerlukan penguatan strategi atas sesuatu yang sudah disepakati. tidak mungkin organisasi dapat berjalan dengan labilnya individu di dalamnya padahal sudah ada dialektika antara individu dan organisasi. individu lebih gampang berubah sehingga organisasi harus memagari agar perubahan tidak dramatis dengan berbagai ceremony, sistem dan strategi atas komitmen bersama yang sudah ditetapkan.
Louis Pasteur said, “Chance favours the prepared mind” kesempatan akan datang pada pikiran yang siap. jangan melewatkan kesempatan ketika datang dengan selalu mempersiapkan diri dan memperbaiki diri sampai kesempatan itu datang walau kesempatan itu sendiri belum kelihatan tapi pikiran dan kemampuan kita sudah harus lebih siap dari kesempatan tersebut. Think Like Da Vinci, davinci menemukan parasut ratusan tahun sebelum pesawat ditemukan dan sebelum digunakan.
0 comments:
Posting Komentar