Senin, 31 Oktober 2022

The Public Service Heritage (Context, Continuity, and Change) Chapter-1 Book-Human Resource Management in Public Service Paradoxes, Processes, and Problems (Evan M. Berman, James S. Bowman, Jonathan P. West, Montgomery R. Van Wart) Sage Publication - 3 Edition

Book-Human Resource Management in Public Service

Paradxes, Processes, and Problems

(Evan M. Berman, James S. Bowman, Jonathan P. West, Montgomery R. Van Wart)

Sage Publication - 3 Edition

Chapter-1

The Public Service Heritage

(Context, Continuity, and Change)


Mana yang harus diubah?sistem yang salah atau orang yang tidak kompeten?(Enrenhalt, 1998). Ada tiga komponen untuk perbaikan yaitu good people(orang yang baik dan kompeten), good systems(sistem yang efektif dan efisien serta dan adil) and good intention (nilai-nilai baik yang dimiliki). Terlalu banyak dan cepat perubahan menuntut tantangan yang lebih berat. Melihat masalah yang datang seperti bermain tetris dimana masalah-masalah yang datang harus segera diselesaikan dan melihat kemungkinan masalah yang lain yang akan datang juga, rentetan masalah ini dapat saling menyelesaikan dan memberikan manfaat secara efisien.

Traditional administrasi berfokus pada recruitment, kompensasi, disiplin, aturan dan prosedur, strategi dan fokus ke individu. dan tugas dari management manusia adalah fokus pada kebutuhan pekerja. management hanya administratif mengatur sesuai rule dan sistem. kemudian berkembang bagaimana mengatur individu dengan organisasi yang menghasilkan perkembangan organisasi dan pekerja, desain organisasi, manajemen kinerja, sistem reward dan punishment, pengembangan produktivitas,, staffing, hubungan antar pekerja, kesehatan dan keamanan (Abramson & Gardner, 2002).

Apa yang berubah yang menjadi perhatian antara lain:

  1. Perubahan angkatan kerja, tiap masa ada caranya dan setiap cara ada masanya”. Generasi milenial atau generasi Y yang lahir dengan perubahan teknologi dan perkembangan transportasi serta globalisasi yang semakin luas tentu melahirkan sebuah cara baru dalam memandang pekerjaan dan bagaimana individu ini bekerja dalam organisasi.

  2. Menurunya kepercayaan diri pemerintah, banyaknya skandal, ketidaktransparan dan kekecewaan atas putusan-putusan masa lalu yang gagal menurunkan kepercayaan masyarakat. tuntutan transparansi dan tantangan analisis dari warga negara dalam men challenge program-program yang diluncurkan tentu harus diimbangi dengan kemampuan menjelaskan yang canggih dan tentu dengan riset yang baik. Ketidakmampuan tersebut akan merusak kepercayaan masyarakat.

  3. Menurunya budget, di tengah tantangan yang ada pemerintah dinilai kurang efisien, dan tuntutan itu dengan mengurangi budget anggaran karena di sektor lain budget tersebut seharusnya cukup, pemerintah diminta kreatif menyelesaikan semua masalah dengan cara yang inovatif dan optimal.

  4. Contract or Alternative Work Arrangements, mencari pola kerja dan tambahan pekerja by tim, memanfaatkan waktu, mengontrak pegawai tambahan dalam momen tertentu atau alternatif lainnya

  5. Downsizing dan Upsizing, perubahan organisasi peningkatan jumlah pegawai dan penurunan. kadang beberapa sektor meningkat lalu kemudian turun, pada masa covid 19, tenaga sektor kesehatan meningkat drastis dan dalam keadaan normal menurun kembali

  6. Demands to productivity, untuk meningkatkan produktivitas perlu stimulus, mereka yang sudah menyukai pekerjaan diberikan stimulus penghargaan dan demi menjaga penurunan diberikan punishment, sedangkan mereka yang terdorong eksternal motivasi lebih memilih peningkatan pendapatan, bonus atau flexible working time

  7. Emerging virtual workplace and virtual government, memaksimalkan komunikasi dan teknologi informasi dengan rapat virtual, pelayanan virtual, pemanfaatan teknologi mengurangi prosedur tatap muka langsung

  8. Reforming dan Reengineering initiatives, mencari cara baru yang tepat, efisien, dan maksimal dalam penyampaian barang dan jasa publik kepada masyarakat. misal melalui layanan web penjelasan peta informasi dan pemantauan.

  9. Centralization and decentralization of human resources activities, memberikan wewenang kepada level dibawahnya untuk mengambil keputusan cepat dan tangkas, pelaksanaan operasional dan diskresi operasional sangat respon jika di ambil ke bawah dan wewenang perlu diberikan dan dievaluasi

  10. Increase managerial flexibility, mengurangi pembatasan dan meningkatkan manajemen diskresi dalam membayar, mempekerjakan, disiplin dan memberhentikan.


Prinsip-Prinsip Manajemen Sumber Daya Manusia

Managers harus sadar bahwa tidak hanya perubahan lingkungan yang terjadi tetapi juga prinsip-prinsip yang harus dipegang antara lain:

  1. Many role of public service, terlalu banyak aturan dalam layanan publik

  2. Value that matter, harus netral dengan hormati etika, 

  3. Understanding the rationale for personnel system, apa yang dikejar organisasi akan terbentur dengan batasan yang dituju oleh individunya, sehingga diperlukan negosiasi kembali untuk melampaui batasan individu tersebut.

  4. Alternative to civil service, menemukan bentuk-bentuk model pelayanan baru seperti privatisasi, franchise agreement, subsidi, voucher, sukarelawan, insentif pajak, self-help dan berbagai metode baru dalam memberikan pelayan publik yang dapat diterima masyarakat.

  5. Rule of law, publik sector membutuhkan standing legal hukum dalam menopang aktivitasnya. 

  6. Kinerja, mencapai kinerja yang maksimal dalam individu yang bekerjasama terkait erat dengan motivasi individu dan terciptanya kerjasama yang menguntungkan individu dan organisasi serta sesama individu lainnya

  7. Public Accountability and access

  8. Transparency

  9. Human Resource management leadership


Historical and Institutional Context

Reformasi yang mempengaruhi kinerja pemerintah diperoleh dari penjelasan secara filosofi HRM yaitu:

  1. Scientific Management, 

Dalam Administrasi public scientific manajemen di modifikasi menjadi POSDCORB yang dinisiasi oleh Luther Gullick pada tahun 1935. Manajemen ini merubah sistem kerja manajemen publik menjadi lebih efisien dan transparan. Contoh perubahan dengan adanya scientific manajemen adalah job design (menciptakan standar dan prosedur, jumlah rentang kendali/narrow span of control, dan spesifik gambaran pekerjaan). selain itu terjadi perubahan dari yang tadinya berbasis individu goal menjadi tim goal. 


War on Waste

apa yang tidak efektif?hal apa yang menjadi sumber pemborosan, mekanisme apa yang salah dan pada akhirnya a dibentuklah auditor, investigatif dan inspektor untuk mencari titik-titik permasalahan yang ada seperti: maladministrasi, korupsi, double pekerjaan, titik rawan kurang koordinasi, pekerjaan yang berhubungan dan sebagainya.


Watchful Eye

Menekankan pada keadilan dan keterbukaan. transparansi dan akuntabilitas, menyampaikan secara terbuka proses dan akses layanan yang adil dan semua orang dapat melihat proses serta menilai. warga negara memiliki hak untuk terus memantau dan menjaga agar proses tidak diselewengkan.


Liberation Management

Kinerja tertinggi dari tujuan pemerintah, evaluasi dari outcome dan hasil. relasi antara individu dan management serta team memberikan peningkatan produktivitas. desentralisasi dan pelimpahan wewenang ke bawah memberikan kebebasan dan kecepatan dalam memutuskan untuk memperoleh hasil yang langsung. 

INSTITUTIONAL CONTEXT

Berbicara soal institusinya maka reform apa yang terjadi antara lain adalah penggunaan merit system. menempatkan orang dengan posisi tertentu sesuai kemampuannya bukan dari kedekatannya kepada pemimpin politiknya (Spoil system). Reform model New Public Management merebak di era Clinton yaitu reinventing government dimana pemerintah bergerak layaknya swasta menempatkan warga sebagai client. Rekomendasi perubahan antara lain:

Sisi Organisasi:

  • Merombak organisasi pada cabang-cabang terbatas dari misi dan tujuannya yang saling berhubungan

  • memiliki orang yang tepat sesuai kemampuannya dan memberikan otoritas untuk mengembangkan manajemen dan personnel system untuk mengemban misinya

  • Mengatur legal dan aturannya agar dapat terpenuhi


Leadership

  • Meringkas dan mempercepat pada proses-proses layanan publik

  • mengurangi cabang-cabang eksekutif

  • menempatkan posisi senior menjadi profesional  dan teknikal

  • meningkatkan review terhadap kelayakan kondisi termasuk gaji dan fasilitas


Operation

  • mengembangkan sistem flexible personnel management system

  • meneruskan usaha mensimplifikasi dan mempercepat

  • mengizinkan agensi untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada

  • mengejar tujuan-tujuan untuk menarik publik interest tanpa merusak inti dari fungsi pemerintah, artinya kreatif untuk menarik public interest


Antara Pusat dan Daerah level

Berbeda wilayah berbeda kebijakan dan berbeda unsur pengambil keputusan sehingga rekomendasi hal tersebut antara lain:

  • lebih mendesentralisasikan dari sistem merit dan perlu pengawasan independen dalam pelaksanaanya, untuk itu perlu ada mekanisme terbuka untuk melakukan itu kadang kalah pembatasan malah terjadi pada level yang paling awal sehingga yang memiliki kompetensi yang bagus tidak dapat maju karena alasan administrasi dan tidak direkomendasikan oleh atasannya.

  • sedikit kepercayaan atas tes-test tertulis, pemantauaan langsung

  • memberikan diskresi yang dapat dipertanggungjawabkan dan memberikan reward atas keputusan tersebut

  • mensetting agar orang yang tidak kompeten dapat di remove sendiri dari posisi

  • lebih fleksibel dalam menyediakan insentif keuangan 

Segala perubahan dalam reform bukan tanpa kritik, sistem baru juga mengundang banyak kritik, tapi perlu diingat kritik lebih bersifat membangun, adapun kritik tersebut antara lain:

  1. The role of public servant (Privatization, downsizing) is undermined

  2. kegagalan dalam mempertemukan harapan (pay for performance system)

  3. sedikit orang dengan kemampuan yang dibutuhkan ( contract negotiations and auditing) are attracted to public service, bekerja dalam pemerintahan terlalu komplex sehingga membatasi otonomi seseorang, hal ini menjadi kontradiktif antara transparansi dan rahasia strategi

  4. Bonuses are underfunded(bonus tidak sesuai)

  5. decentralization, deregulation, outsourcing are invited corruption

  6. in service training for continuous learning and planning is frequently inadequate

  7. mengejar sukses yang cepat melalui downsizing terlalu sering mengambil hak yag lain untuk memngembangkan penampilan

  8. ide yang diambil dari sektor swasta sering diterapkan secara utuh dan malah mendatangkan masalah baru (publik dan swasta adalah dua hal yang berbeda)

  9. pemberdayaan sering tidak merata


Nilai, Etika dan Management

Mengembangkan dan menanamkan Nilai organisasi, etika dan management (fokus management pada 2 kunci yaitu seksi/sosialisasi dan kinerja dan pengakuan/penghargaan/pengakuan/incentive/pengembangan)


Franklin D Roosevelt “a government without good management is a house built on sand”


0 comments:

Posting Komentar