Antecedent kinerja pegawai: Reinforcement theory
Journal of Industrial Engineering & Management Research
Vol.2 No.4 DOI: https://doi.org/10.7777/jiemar.v2i4
http://www.jiemar.org
e-ISSN : 2722-8878
Penguatan positif atau reward akan memacu performance, penguatan positif itu antara lain pujian, hadiah, pengakuan, bonus dan promosi. Hal lain antara lain mampu menyelesaikan masalah-masalah dengan baik, tepat waktu dan sukses dalam memimpin project. Reinforcement theory adalah instrumen untuk meningkatkan atau menurunkan perilaku pegawai. Pegawai akan merasa puas apabila pekerjaannya diakui sehingga pengorbanannya terbayarkan. Positive reinforcement ini berupa reward untuk mendorong seseorang terus berupaya meningkatkan kemampuannya dan mengejar reward tersebut. Sebailiknya teknik untuk mengurangi dan menurunkan perilaku pegawai lainnya adalah dengan negative reinforcement atau punishment. Misal dengan memberi penalti, potongan gaji, demosi. Positive reinforcement adalah teknik untuk meningkatkan performa dengan mendorong pegawai berupaya maksimal dengan menstimulasi pada reward sedangkan negative reinforcement kebalikannya.
Watson (2012) menjelaskan mengenai reinforcement adalah sebuah konstruk untuk mengontrol dan memanipulasi konsekuensi dari suatu perilaku sehingga individu akan menentukan pilihannya sesuai dengan rasionalnya dalam pilihan-pilihan perilaku. Griffin (2010) reinforcement sebagai kekuatan respon yang diukur seperti intensitas pengalaman emosi, dan tingkatan fisik dalam merespon. Behaviourism Skinner, salah satu teori perilaku utama yang berpegang pada operant conditioning dimana tindakan seseorang terjadi karena adanya fungsi konsekuensi dari tindakan tersebut.
Reinforcement theory banyak dilakukan di semua sektor termasuk juga pada pelatihan binatang, anak2, dan motivasi pegawai dalam tempat kerja. “Reinforcement theory is a form of operant conditioning and focuses on the environmental factors contributing to shaping behavior”. Sementara itu faktor lingkungan sangat mempengaruhi kekuatan reinforcement misal seseorang memiliki niat mencuri pasti takut akan konsekuensi dari perilaku mencuri tersebut sehingga membuat seseorang membatalkan niat nya tetapi apabila lingkungan mendukung maka konsekuensi akibat perbuatan tersebut semakin mengabur dan dikalahkan, faktor lingkungan mempertajam perilaku.
Empat faktor dalam reinforcement theory yaitu: positive reinforcement berupa keyakinan bahwa apabila tugas dilaksanakan dengan baik akan memperoleh reward, negative reinforcement berupa keyakinan bahwa apabila tugas dilaksanakan maka janji yang diperoleh malah zonk dan malah semakin memperburuk keadaan. Sementara itu untuk menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan maka dapat menggunakan 2 metode perilaku (McLeod, 2012) yaitu positive punishment dan negative punishment.
Beberapa cara untuk memboosting performance dengan insentif antara lain dapat berupa moneter maupun non moneter. Kinerja pegawai dapat diartikan sebagai produktivitas, inovasi, kepuasaan customer ataupun berbagai pencapaian tujuan organisasi. Berbagai indikator digunakan untuk mengukur kinerja dan berbagai varian faktor untuk mengukur kinerja seperti manfaat moneter dan non moneter, kualitas kerja dan kehidupan, dukungan organisasi, program pelatihan, dukungan atasan.
0 comments:
Posting Komentar