Sabtu, 18 Februari 2023

PUBLIC SERVICE MOTIVATION RESEARCH

 PUBLIC SERVICE MOTIVATION RESEARCH

Dalam peradaban kuno (horton, 2008) telah mengenal pelayanan publik, philosopher dan ilmuwan perilaku menilai moral sangat significant dalam pelayanan publik, atau kadang dikaitkan pada kepercayaan dan agama, untuk memahami hal tersebut mengapa seseorang atau individu masuk kedalam sektor publik dan pelayanan publik, apa yang menarik individu masuk ke sektor publik atau antecedent sektor publik. Kesalahan persepsi di awal mengenai sektor publik berdampak pada dorongan awal yang salah untuk masuk ke sektor publik. Beberapa studi menunjukkan bahwa individu dengan ciri tertentu atau bawaan lain lebih tertarik untuk bidang tertentu, anggap saja orang medan yang lebih tertarik di bidang hukum, orang madura yang lebih tertarik di bidang barang bekas, maupun jualan sate, orang padang yang lebih tertarik berdagang dan berjualan makanan serta orang jawa yang lebih baik menjadi pekerja, ataupun orang cina dan arab yang lebih tertarik menjadi pengusahaan, ciri dan gen memiliki kecenderungan untuk berperilaku tertentu tetapi kondisi estrogen jelas memodifikasi ciri bawaan tersebut.

(Lasswell 1930); others, like Merton (1940), sepakat bahwa perilaku merupakan proses pembelajaran lingkungan, semetara itu ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa orang memasuki pelayanan publik karena adanya rasa panggilan dan tanggung jawab untuk melayani kepentingan publik yang lebih besar (Bridges 1950; Mosher 1968). PSM berkembang pesat, kompleks dan teori berdasarkan konstruksi berbasis teori yang cukup kuat dan kompleks. Ini adalah konstruksi multi-dimensi dengan makna menyeluruh, mengacu pada orientasi lain. Ini berbeda dari konstruksi yang berhubungan dengan pekerjaan. Motivasi pelayanan publik ditemukan lebih tinggi diantara karyawan yang bekerja di sektor publik daripada di sektor swasta. Hal ini konsisten dengan teori yang menekankan pada dasar kelembagaan dari motivasi pelayanan publik. Meskipun perilaku pelayanan publik lebih tinggi pada sektor publik, bukan berarti tidak ada pada organisasi swasta. Mungkin, bagaimanapun, mengambil bentuk lain, seperti perilaku kewargaan organisasi. Bukti untuk motivasi pelayanan publik meluas di berbagai negara. Dimensi motivasi pelayanan publik, bagaimanapun, belum tentu universal. Penelitian tentang anteseden melaporkan bahwa anteseden sosio-demografis motivasi pelayanan publik yang paling kuat adalah pendidikan, jenis kelamin, dan usia. Penelitian ini juga mendukung pentingnya sosialisasi oleh orang tua, lembaga keagamaan dan organisasi profesi. Pengalaman karyawan dalam organisasi kerja juga berperan dalam menumbuhkan dan mempertahankan motivasi pelayanan publik.



0 comments:

Posting Komentar