POSTMODERNISME DALAM PANDANGAN JEAN FRANCOIS LYOTARD
(M Chairul Basrun Umanailo )
Postmodernisme adalah perubahan yang fundamental pada sosial culture didalam masyarakat. Menurut Jean Francois Lyotard (Filsuf postmodern) Postmodern adalah suatu gagasan yang menolak naratif besar yaitu suatu gagasan yang yang menolak legitimasi yang universal. Pada dasarnya postmodern berarti keunikan yang ada ada sebagai pembeda. Postmodern Ini pertama kali muncul di kalangan seniman dan kritikus di New York tahun 1961. Menurut Lyotard filsafat merupakan pemikiran secara logis untuk menerima suatu kebenaran. Kebenaran akan terus berkembang dan relatif di masanya sehingga pembenaran filsafat saat ini hanya akan menjadi cerita dimasa yang akan datang.
Ciri masyarakat postmodern adalah masyarakat yang individualis, terfragmentasi, dan menginginkan kebebasan bertindak. Pendapat Lyotard menekankan bahwa tidak ada individu yang serupa bahkan level atom pun berbeda-beda. Beberapa pemikir filosof yang mempengaruhi Jean Francois Lyotard antara lain Karl Marx tidak menyukai kesadaran universal, Nietzsche mempengaruhi pemikiran Lyotard dalam hal bahwa tidak ada perspektif yang dominan dalam ilmu pengetahuan, Immanuel Kant adalah konsep Kant yang membedakan antara domain teoritis (ilmiah), praktis (etis), dan estetis dimana masing-masing memiliki otonomi, aturan dan kriteria sendiri, Sigmund Freud berada dibalik pemahaman Lyotard tentang politik hasrat.
Jean Francois Lyotard lahir di Versailles, Perancis pada tahun 1924 dan meninggal dunia di Paris pada tahun 1998. Lyotard memprediksi pemikiran masa depan dan kritik terhadap filsafat modern dalam bukunya “La Postmoderne, Rapport sur le Savoir” atau “The Postmodern Condition: A Report on Knowledge” sebagai tindak lanjut dari laporan ketika dia diminta oleh dewan Ahli Universitas Quebec tentang bagaimana perkembangan masyarakat yang telah mencapai kemajuan dalam bidang pengetahuan dan teknologi pada akhir abad ke-20, Semakin berkembangnya teknologi membuat informasi dengan cepat diproduksi dan masyarakat semakin memahami pengetahuan dan memiliki interpretasi terhadap pengetahuan pengetahuan yang lebih detail dan mendalam. sehingga pengetahuan yang tadinya hanya diketahui satu ternyata memiliki pecahan-pecahan yang lebih besar lagi. Contoh narasi besar yang telah runtuh antara lain adalah kekuasaan agama, kepercayaan terhadap keunggulan bangsa barat dan pengetahuan pengetahuan yang secara umum diterima oleh masyarakat pada akhirnya diketahui bahwa wa al tersebut tidaklah benar secara umum.
Postmodern juga beranggapan bahwa mengaktifkan ilmu pengetahuan adalah menghidupkan perbedaan-perbedaan dan keterbukaan pada tafsiran baru. Pada intinya postmodern menolak cara pandang tunggal atau perspektif tunggal dalam melihat realitas Tetapi lebih mengedepankan pandangan yang hermeneutik tentang realitas. mungkin dahulu orang bilang bahwa sekolah tinggi maka akan sukses tapi cara pandang seperti itu ternyata secara realitas berbeda karena ada yang membuktikan bahwa tanpa sekolah tinggi Anda juga bisa sukses dan banyak juga yang sekolah tinggi tapi tidak sukses.
Fenomena sosial dianggap sebagai suatu konstruksi sosial dan konstruksi ini dapat berubah seiring dengan waktu. Sehingga suatu kebenaran konstruksi sosial akan selalu berubah. Perkembangan lain di abad ke-19 adalah adanya ekspansi kapitalisme pasca revolusi industri di mana pengetahuan dihasilkan demi terpenuhinya profit dan memaksimalkan semaksimal mungkin dengan biaya sekecil mungkin .Pada masyarakat tradisional narasi dihubungkan dengan sesuatu yang mistis seperti dewa-dewa ataupun benda-benda lain yang memiliki kemampuan yang dapat memberikan perlindungan keuntungan bagi masyarakat. pada masyarakat pra modern narasi dihubungkan dengan kerjasama antar individu untuk mencapai tujuan tertentu secara realistis, pada masyarakat modern pengetahuan yang lebih kompleks dihasilkan untuk mencapai tujuan dengan tingkat efisiensi yang tinggi. dan pada masyarakat postmodern narasi berkembang tidak secara universal tetapi selalu di kritik pada level individu untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih detail dan mendalam. Masyarakat postmodern sangat kritis karena tidak akan gampang percaya dengan pengetahuan yang universal.
Perbedaan mendasar antara pengetahuan narasi dan pengetahuan ilmiah adalah terkait dengan argumentasi dan bukti. pengetahuan ilmiah Tunduk pada argumen dan bukti yang valid Mama sementara pengetahuan narasi Mengedepankan kemampuan bahasa dalam berargumen. Dalam penelitian ilmiah sudut pandang ilmu menggunakan bahasa denotatif dan pembenarannya dilakukan melalui verifikasi Sementara pengetahuan narasi menggunakan bahasa metafora.
Sejauh mana bahasa dapat mewakili pikiran kedalam kata-kata atau tulisan?Bahasa menjadi tema kajian utama dalam filsafat modern banyak yang mempersoalkan dasar filsafat tradisional sehingga memperkarakan hakikat filsafat itu sendiri dari sudut bahasa dengan kata lain filsafat perlu dipelajari tentang Meta filsafat. Di era yang semakin kompleks bahasa tidak dapat mendukung kekompleksitasan sehingga memunculkan batasan-batasan dalam menjelaskan. Lyotard meyakini bahwa tidak ada kesatuan dalam intisari bahasa, bahasa adalah agonistik yaitu suatu ruang atau tempat perselisihan yang tidak pernah bisa diselesaikan perbedaan tidak benar-benar dapat dibandingkan secara bahasa. Menurut Lyotard, Ada tiga jenis permainan bahasa yang lazim yaitu:
The denotative game, Permainan bahasa mengenai benar atau salah di mana fakta-fakta saja yang diperhitungkan.
The prescriptive game, Permainan bahasa dilihat dari baik dan buruk, adil dan tidak adil titik pengetahuan ini didapat dari nilai-nilai dan kondisi sosial dari hal-hal yang diyakini di satu ruang tertentu.
The technical game, Permainan bahasa yang fokus pada apa yang efisien dan apa yang tidak efisien.
Ilmu adalah permainan bahasa yang didalamnya terkandung aturan-aturan normatif seperti proposisi dan bukti yang memperkuat proposisi tersebut serta bukti yang menggambarkan persetujuan atau penolakan proposisi. ilmu dihadapkan pada kenyataan yang tidak dapat membenarkan aturan mainnya secara universal atau dengan kata lain logika tunggal yang diyakini kaum modernis sudah mati digantikan oleh pluralitas logika atau paralogi.
Seni juga dapat menjadi sebuah bahasa yang bahasa sendiri tidak dapat menampilkan secara utuh suatu pikiran hingga seni pun bekerja di situ. Seni adalah gambaran perspektif yang yang tiap individu memiliki keberagaman dalam menafsirkannya. Menurut Lyotard Seni sebagai pencarian yang menentang kemungkinan stabilitas melalui suatu representasi. Lyotard Menolak kebenaran objektif universal karena kebenaran itu terbentuk dari bahasa, dan kita tidak bisa menafsirkan realita yang bebas dari bahasa. semua kebenaran pemikiran berkaitan erat dengan faktor sosial budaya atau dengan permainan bahasa tertentu.
0 comments:
Posting Komentar