Melihat Perilaku Seseorang dari Prosesnya
Teori Behavior Skinner (Operant Conditioning)
Menurut Skinner manusia adalah kolaborasi reaksi unik yang sebagian diperoleh dari genetis dan perkembangannya dipengaruhi faktor eksternal. jadi, faktor genetis merupakan sifat dasar manusia yang diperoleh dari hasil genetis yang unik artinya walau satu gen juga tidak sama tetapi mengandung kemiripan dengan generasi sebelumnya dan perpaduan antara gen juga tidak sama, sehingga setiap anak yang terlahir pasti berbeda sifat dan perilakunya. selama hidup, perkembangan perilaku gen ini akan berkembang dan dimodifikasi oleh faktor eksternal yang diperoleh secara terus menerus dan menjadi dasar perilaku seseorang. Dengan kata lain, gen adalah bahan baku / raw material nya dan proses pengalaman eksternal yang diterima adalah proses produksinya. Perilaku manusia tercipta dari hal tersebut. Bahan baku yang baik tetapi kualitas produksi (pengaruh lingkungan) yang jelek tentu akan menghasilkan produk yang salah, sedangkan bahan baku yang jelek dengan pengelolaan yang baik dan menyesuaikan dengan tujuan produk akan dapat memberikan hasil yang baik.manusia adalah produk dari lingkungannya (Husein, 2003: 115).
Skinner meyakini kepribadian adalah hasil interaksi manusia dengan lingkungannya. Teori Skinner menekankan pada mekanistik antara peranan lingkungan dan respon atau reaksi individu yang dilatarbelakangi genetiknya, respon tersebut akan menimbulkan respon lanjutan begitu pula seterusnya yang saling terkait dan hasil pengaruh tersebut tersimpan dalam pengalaman yang kemudian membentuk dasar perilaku.Skinner juga beranggapan bahwa reward (hadiah)/reinforcement (penguatan) sebagai unsur yang paling penting dalam menstimulus dorongan berperilaku. Reward/reinforcement adalah penguat dorongan untuk bertindak sedangkan punishment adalah penguatan untuk menghindari suatu tindakan.
Kritik Terhadap Behavior Skinner
Kritik terhadap pendekatan Behavior Skinner adalah karena Skinner beranggapan bahwa perilaku berpijak pada gen dan lingkungan tetapi mengabaikan faktor emosional, insting, naluri manusia dan id. selain itu beberapa kelemahan teori Skinner antara lain:
Proses belajar atau pengaruh lingkungan merupakan reaksi yang sulit untuk diamati ketika direspon oleh tiap-tiap individu, karena gen atau sikap dasar setiap orang berbeda-beda dan pengalaman lingkungan yang diperoleh dari pengalaman masing-masing orang juga berbeda maka respon internal seseorang sulit diamati. contoh: menghina seseorang, dan orang tersebut diam, bisa jadi orang tersebut tidak masalah di hina atau bisa jadi orang tersebut dendam dan berencana jahat. reaksi pada diri seseorang tidak dapat diamati dari sisi pengamat.
Proses respon dianggap otomatis-mekanis padahal setiap orang memiliki kemampuan mengatur diri yang bersifat kognitif sehingga bisa menolak ataupun merespon. manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan.
Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk bertindak. Motivasi digolongkan menjadi dua, yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah dorongan berperilaku yang sudah aktif dan berfungsi tanpa rangsangan lagi dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang diakibatkan pengaruh eksternal atau dorongan yang belum aktif tapi harus diaktifkan melalui stimulus itu sendiri seperti uang, hadiah, popularitas dan sebagainya. Skiner meyakini perilaku manusia tersebut dapat dikontrol dengan proses operant conditioning, yaitu dengan merekayasa lingkungan untuk merubah dan mengontrol perilaku.
Kesimpulan
Skinner beranggapan bahwa perilaku manusia merupakan pola hasil dari interaksi antara faktor genetik dengan lingkungan eksternal serta respon yang diterima yang melekat dalam pengalaman pribadi setiap orang. pengalaman ini juga dipengaruhi oleh pendidikan, budaya seseorang berasal, film, agama dan teknologi. Dalam berperilaku manusia juga terbatas pada sistem reinforcement (reward dan punishment) sehingga reaksi yang ditimbulkan juga dapat dikontrol. dalam teori behavioristik Skinner menjelaskan bagaimana cara mengontrol perilaku dengan operant conditioning yaitu (1) law of operant conditioning, timbulnya perilaku karena stimulus faktor penguat dan (2) Law of operant extinction, tidak adanya perilaku karena tidak ada faktor penguat bahan penguat negatif atau hukuman.
0 comments:
Posting Komentar