Bagaimana Generasi z Akan Memimpin Perubahan Besar di Dalam Public Service
(Kaitlyn Rentala, 2021)
The Public Sektor Pivot–Book
Introduction
Sebuah cerita dari Brandon chin, yakni seorang imigran asal Cina yang tinggal di Amerika. Sebagai seorang imigran Brandon dan keluarganya berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan pada akhirnya Brandon masuk kuliah di university of pennsylvania, Brandon akhirnya lulus kuliah dengan nilai yang sangat baik. Setelah menyelesaikan kuliah, Brandon mendapat pekerjaan di perusahaan teknologi selama 2 tahun, lalu mengambil kesempatan bekerja kembali pada perusahaan yang lebih besar dengan posisi yang lebih baik dan pendapatan yang lebih tinggi tetapi hal itu tidak membuatnya puas dia merasa ingin mengejar sebuah fashion yang ada dalam dirinya yaitu untuk membuat perubahan dan terjun ke dalam dunia administrasi publik.
Demi fashion tersebut Brandon rela meninggalkan pekerjaan yang menjadi impian bagi kebanyakan orang di Amerika dan memilih pekerjaan yang dipandang sebagian orang dengan persepsi rendahnya gaji, hubungan kerja yang yang kaku, proses keputusan yang lama dan sangat terikat dengan aturan dan sistem karir yang tidak fair. Brandon adalah salah satu dari individu yang disebut Generasi Z (generasi kelahiran diatas tahun 1996). Generasi Z sangat ingin perubahan dan masuk ke dalam sektor publik adalah salah satu cara untuk melakukan perubahan tersebut, tetapi dalam hal perekrutan pegawai, betapa jenuh, lama dan membosankannya kegiatan yang dilakukan dalam proses tersebut tentu sistem ini bertentangan dengan cara generasi z hidup, yang sudah menekankan pada kecepatan dan kemudahan.
Tahun 2020, generasi z akan mendapatkan posisi yang lebih strategis, hal tersebut dikarenakan dua alasan yaitu covid 19 yang telah merubah tatanan dunia dengan berkurangnya face to face public service menuju kepada pemaksimalan penggunaan teknologi dalam layanan publik. Kedua, generasi z telah memiliki pergerakan sosial melalui media sosial dan kemampuan mereka yang lahir dari teknologi. Generasi Z adalah anak kandung dari Teknologi.
Chapter One
Bisnis Mempengaruhi Sektor Publik
“apa yang sebaiknya kau lakukan adalah membuat dan menghasilkan jutaan dollar terlebih dahulu, dan kemudian baru pergi ke kantor/Pemerintahan” (Michael Bloomberg)
Banyak sekali pengusaha-pengusaha yang telah sukses terjun ke dalam dunia politik atau pemerintahan. Mereka ingin melakukan perubahan dengan menunjukkan bahwa mereka telah berhasil dalam sektor privat dan mencoba tantangan yang di sektor publik yang dianggap sangat penuh dengan ketidakefisienan dan kebobrokan sistem. Dalam sektor publik sebuah tindakan tidak sebebas yang telah dilakukan selama bekerja di sektor swasta.
Generasi Z juga sangat tertarik untuk melakukan perubahan, tetapi untuk membuat perubahan maka memerlukan kekuasaan, kekuatan, jaringan dan posisi mereka dalam sektor publik selalu dimulai dari bawah tentu akan menjadi sulit ketika ingin melakukan perubahan yang besar karena tidak diberi kebebasan yang cukup untuk melakukan segala tindakan yang dianggap sangat penting dan fundamental dalam proses untuk melakukan perubahan.
Arus perubahan yang terjadi telah membawa kesan pada suatu posisi di mana pengusaha sektor swasta yang telah sukses terjun ke dalam dunia politik dan membawa pengaruh perubahan dalam dunia publik. Masuknya para pengusaha sektor private ke dalam sektor publik membawa pengaruh yang besar dalam dunia politik dan pemerintahan tersebut. Generasi z melihat tantangan tersebut untuk membuat perubahan tetapi posisi mereka tidak akan dapat mewujudkan keinginan mereka, bahkan generasi Z akan lebih tertekan ketika mengikuti pimpinan mereka yang analog. Mereka juga mendapat kesan bahwa langkah awal yang harus dilakukan adalah membangun kekayaan dan bekerja di sektor swasta dan membangun relasi atau fokus pada bisnisnya. Bekerja di sektor publik tidak akan membuat mereka kaya kecuali dengan mencari cara dengan tindakan yang tidak dibenarkan seperti melakukan kejahatan korupsi.
Michael Bloomberg adalah orang yang telah sukses di dalam dunia bisnis informasi kemudian menjadi walikota di New York City. Politik dan pemerintah adalah sebuah karir yang membutuhkan pengetahuan dan pengalaman untuk menjadi ahli di bidang tersebut. Ketika generasi z masuk ke dalam sektor swasta mereka dituntut untuk selalu inovatif dan mengembangkan kemampuan-kemampuan yang revolusioner untuk memberikan yang terbaik dalam penemuan produk dan strategi dalam sektor swasta tetapi ketika mereka baru masuk di dalam dunia birokrasi dengan posisi yang sama mereka tidak memiliki kesempatan untuk memberikan inovasi inovasi yang radikal karena semua sudah diatur.
Banyak perusahaan-perusahaan yang telah mengetahui pola generasi z dimana mereka selalu menduga bahwa generasi z hanya ingin mengambil pengalaman dan bekerja selama kurang lebih 2 tahun di suatu perusahaan. Generasi Z selalu mencari jalan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan memilih perusahaan yang dapat meningkatkan status sosial mereka. ataupun mereka ingin menjadi pengusaha-pengusaha sukses yang setelah terkendali dapat masuk ke dunia politik dan pemerintahan untuk mencari tantangan baru. Banyaknya pemain bisnis yang masuk ke dalam dunia politik memberikan kesan bahwa dunia administrasi publik telah dikuasai oleh pebisnis sukses. Hal ini memberikan pesan kepada generasi muda untuk terjun ke dunia bisnis terlebih dahulu dan setelah sukses baru masuk ke dunia politik. Hal ini terbukti dengan lebih dari 50% dari anggota DPR, Pemimpin daerah dan Gubernur atau representative berlatar belakang atau berprofesi sebagai pengusaha. Masuknya dunia bisnis atau sektor privat dalam pemerintahan membawa pengaruh privat ke dalam sektor publik.
Pandangan ini tentu membawa konsekuensi positif dan negatif dalam pemerintahan. Kepentingan publik sepertinya akan tergeser dengan kepentingan privat karena latar belakang dari pimpinan politik tersebut adalah aktor privat di mana sektor privat selalu mengejar keuntungan dalam tindakannya. Salah satu dampak dari masuknya pebisnis di dunia politik adalah semakin kuatnya negosiasi dan mencari titik tengah untuk mendapatkan keuntungan bersama. Pebisnis juga lebih berprioritas pada capaian efisiensi dan efektifitas serta mencapai hasil yang ditarget dengan upaya seminimal mungkin. Pengalaman bisnis tidak selamanya berdampak negatif karena bisnis juga memiliki kemampuan sebagai pemimpin, komunikasi dan pemecahan masalah. Semua itu sangat diperlukan dalam pengaturan pemerintah, bahkan upaya para pebisnis tersebut di dalam dunia politik berusaha untuk merubah konstitusi Amerika, di mana salah satu syarat menjadi presiden adalah memiliki pengalaman bisnis yang sukses selama 3 tahun.
Pengalaman dari sektor bisnis atau sektor privat lebih memiliki inovasi yang besar dan tinggi serta memiliki gagasan-gagasan yang baik dalam pelayanan publik dan kepemimpinan. Fundamental antara sektor bisnis dan sektor publik sangat berbeda, sektor publik memprioritaskan pada berapa banyak kehidupan yang berkembang dan bagaimana memerintah sosial. Sementara itu sektor swasta atau privat lebih mengejar pada keuntungan dan optimalisasi sumber daya dan hasil. Tentu kedua hal ini sangat berbeda apalagi aturan-aturan di dalam sektor publik yang sangat membatasi tindakan, berbeda dari sektor private, dengan perbedaan yang sangat mendasar tersebut penanganannya pasti jauh berbeda. Pada intinya, politik dan birokrasi harus memiliki ilmu pengetahuan tentang kedua profesi tersebut dan memiliki pengalaman yang cukup.
Pemimpin politik dan pemerintahan yang baik harus mampu mengetahui sistem yang ada di dalam sektor publik tidak hanya mengandalkan pengetahuannya di sektor bisnis walaupun dia memiliki modal baik material maupun nonmaterial, kondisi yang dihadapi di sektor publik akan sangat berbeda. Kemampuan di sektor bisnis dapat dimaksimalkan untuk menutup sisi kekurangan sektor publik. Bagi generasi muda saat ini adalah sebuah pilihan apakah mereka mengejar bisnis terlebih dahulu atau langsung bekerja pada pemerintahan. Pada kenyataannya yang dilihat melalui bekerja di pemerintahan terlebih dahulu memiliki masalah sistem yang lambat sehingga karir pun tidak akan bisa sampai pada pimpinan untuk merubah kebijakan. Hal ini berbeda dengan apabila bekerja di sektor bisnis terlebih dahulu, apabila sukses dapat langsung mengisi pada posisi yang sulit dicapai oleh apabila bekerja dari awal di pemerintahan. Tetapi kembali lagi pada setiap individu bahwa mencapai kesuksesan di kedua bidang tersebut memerlukan perjuangan dan konsistensi.
Realitas Hari Ini
Melihat reaksi dari kebijakan pemerintah tentu mendorong upaya mengoreksi, mengkritisi, dan memberi pendapat berbeda dari kebijakan yang sudah diterapkan. Upaya ini menunjukkan adanya partisipasi dari masyarakat untuk ikut terlibat dalam suatu peraturan dan kebijakan publik. Hal ini juga dilihat oleh generasi muda sebagai pandangan bahwa upaya yang dilakukan pemerintah apakah sudah tepat sasaran atau tidak menurut mereka, dengan melihat secara objektif dan subjektif karena kebijakan berdampak luas di dalam masyarakat yang tentunya juga berpengaruh kepada mereka. Upaya ini mendorong keinginan untuk dapat berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan publik dan untuk merubah keputusan atau mengoptimalkan keputusan sesuai dengan observasi yang diamati.
Image yang melekat karena bekerja di sektor publik dianggap tidaklah keren atau tidaklah menjanjikan. Generasi muda lebih melihat pekerjaan konsultan dan bekerja di luar pemerintah seperti entrepreneur dan startup sebagai revolusi dari inovasi dan tentu terlihat lebih keren dibanding dengan pekerjaan di birokrasi. Kesan bahwa birokrat adalah suatu pekerjaan yang tidak efisien dan tidak menghargai inovasi serta struktur yang kaku sangat bertentangan dengan generasi z. Generasi muda saat ini lebih melihat bekerja di perusahaan-perusahaan besar sebagai usaha untuk memasarkan diri mereka dalam status sosial. Bekerja di perusahan tersebut menunjukkan keberhasilan dan kesuksesan walau terkadang tekanan yang bekerja di perusahaan tersebut dapat mereka lalui karena posisi sosial yang mereka dapatkan lebih baik dibanding dengan tekanan yang besar yang harus mereka kerjakan, faktor lain seperti gaji dan bonus menjadi motivasi untuk menjawab tantangan tersebut.
Dalam sektor publik, generasi z memiliki kesulitan untuk mencapai pada pimpinan yang memiliki kewenangan merubah kebijakan dan pilihan yang lebih baik adalah mereka berjuang di sektor swasta lalu mengincar posisi sektor publik setelah berhasil di sektor swasta. Peluang untuk mencapai posisi pembuat keputusan tersebut lebih terbuka lebar berdasarkan kesan yang mereka peroleh dari kontestasi saat ini, bahwa kesuksesan di sektor swasta dapat menghantarkan pada keberhasilan di sektor publik.
0 comments:
Posting Komentar